Keprisatu.com – Keterlambatan Bahan Bakar Minyak di Kabupaten Karimun membuat kebutuhan minyak di Kabupaten Karimun ternganggu.
Namun demikian, adanya keterlambatan tersebut bukan disebabkan oleh kesengajaan, akan tetapi diluar kontrol oleh pihak penyedia.
Dirut Perumda Bumi Berazam Jaya selaku pengelola SPBU Poros Devanan Syam mengatakan, kosongnya ketersediaan BBM di Karimun bukan merupakan kesengajaan yang dilakukan oleh pihaknya, melainkan disebabkan sejumlah faktor kendala dalam proses penyediaan pasokan.
“Kami meluruskan isu- isu yang berkembang di masyarakat, bahwa ini bukan kesengajaan. Tidak ada pasokan juga memberikan kerugian yang besar di kami,” kata Dave, Senin (18/1/2022).
Ia menyampaikan, pihaknya dapat kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp200 juta perharinya apabila sehari tidak memiliki pasokan. Sehingga, tidal ada unsur kesengajaan.
“Dalam sehari omset kotor kami itu sebesar Rp200 juta, jadi apabila kosong kami tentunya juga rugi, dan tidak menginginkan itu. Kami juga harus bayar pegawai yang berjumlah belasan orang, walaupun mereka tidak bekerja karena kosong,” katanya.
Keterlambatan ketersediaan bahan bakar minyak yang terjadi dalam beberapa hari belakangan itu disebabkan 3 faktor kendala, salah satunya Faktor Teknis yaitu kerusakan kapal, kondisi alam, dan Antrean di Pertamina Tanjung Uban.
“Kapal kita sedang rusak dan kami sudah mencari pengantinya. Itu membutuhkan waktu sekitar 6 hari, sehingga pasokan BBM alami keterlambatan. Belum lagi kondisi alam yang sedang buruk, kapal harus memutar jalur yang lebih jauh dan membutuhkan waktu,” katanya.
“Ditambah teknis antrean di Pertamina Tanjunguban yang membutuhkan waktu cukup lama. Karena bukan dari Kepri saja yang mengantre minyak disana, tetapi daerah seperti Kalimantan juga disana,” katanya.
Dave juga meluruskan bahwa keterlambatan pasokan minyak ini terjadi bukan dikarenakan pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pembelian minyak. Melainkan, disebabkan ketiga faktor yang telah disebutkan diatas.
“Jadi kami minta masyarakat jangan salah menilai dan mendengarkan isu- isu yang tidak jelas. Kami memiliki uang untuk pembelian minyak, namun ada kendala- kendala dilapangan yang diluar kontrol kami,” katanya.
Seperti diketahui, dalam satu pekan belakangan ketersediaan BBM di Kabupaten alami kekosongan khususnya di SPBU terbesar di Karimun. Kosongnya pasokan itu disebabkan faktor- faktor lapangan dan bukan merupakan kesengajaan.
Dirediksi, kondisi ini akan kembali normal pada Rabu (19/1/2022) besok. Dimana, kapal transporter pengangkut BBM dari Pertamina Tanjunguban akan tiba di Karimun, Selasa malam.
(KS12)
Editor : Tedjo