
Batam, Keprisatu.com – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Batam terus melakukan pembenahan untuk menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan dunia industri. Upaya ini membuahkan hasil positif, jumlah peserta didik tahun ajaran 2025/2026 meningkat menjadi 340 siswa, naik 41,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 240 siswa.
Kepala SMKN 9 Batam, Yacabus Nugroho, ST, MM, menyebutkan peningkatan tersebut salah satunya dipicu pembukaan dua jurusan baru: Teknik Pengelasan dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
“Minat siswa di dua jurusan ini sangat tinggi, terutama Teknik Pengelasan,” ujar Nugroho, Jumat 8 Agustus 2025.
Sebelumnya, SMKN 9 Batam yang berlokasi di Jalan S. Parman, Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Sungai Beduk, hanya memiliki tiga jurusan, yakni Akuntansi, Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Animasi.
Mulai tahun ajaran 2025/2026, sekolah tidak lagi membuka jurusan Animasi, digantikan dengan dua jurusan baru tersebut.
Nugroho menjelaskan, pembukaan jurusan Teknik Pengelasan dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik bertujuan memenuhi permintaan industri yang terus berkembang.
Keduanya merupakan bidang yang menawarkan peluang karier menjanjikan, khususnya di Batam yang dikenal sebagai pusat industri manufaktur, maritim, dan konstruksi.
Untuk mendukung operasional jurusan baru, sekolah telah menyiapkan tenaga pengajar kompeten serta fasilitas dan peralatan praktik sesuai standar industri.
“Kami juga menjalin kerja sama dengan beberapa industri untuk memastikan lulusan terserap dunia kerja,” tambahnya.
Kembangkan Kurikulum Berbasis Industri
Jurusan Teknik Pengelasan menjadi primadona baru. Batam memiliki banyak perusahaan shipyard yang membutuhkan tenaga terampil di bidang pengelasan untuk konstruksi, perbaikan, hingga pemeliharaan kapal.
Program di SMKN 9 Batam dirancang sesuai standar industri, meliputi penguasaan berbagai teknik seperti SMAW hingga spot welding, serta keterampilan membaca gambar teknik. Kurikulum ini disesuaikan dengan kebutuhan lapangan sehingga lulusan siap kerja tanpa memerlukan pelatihan tambahan yang signifikan.
Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik tak kalah prospektif. Bidang ini sangat dibutuhkan oleh industri elektronik dan konstruksi. Kurikulumnya mencakup instalasi tenaga listrik, distribusi, hingga pemeliharaan peralatan listrik, dirancang berdasarkan standar industri.
Sementara jurusan Akuntansi dan DKV tetap dipertahankan dengan pengembangan kurikulum berbasis industri. Sekolah menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan ternama, baik sebagai tempat magang (praktek industri) maupun mendatangkan guru tamu.
“Kerja sama ini juga mencakup penyelarasan kurikulum dan sertifikasi kompetensi siswa,” jelas Nugroho.
Akses Jalan Masih Memprihatinkan
Meski terus berbenah di bidang akademik, SMKN 9 Batam masih menghadapi tantangan infrastruktur. Memasuki tahun kelima beroperasi, akses jalan menuju sekolah belum diaspal dan masih berupa tanah.
Saat hujan, jalan menjadi licin dan becek sehingga menyulitkan kendaraan. Sebagian guru dan siswa terpaksa melewati pemukiman warga Perumahan Rhabayu dan menyeberangi jembatan kayu darurat untuk menuju sekolah.
Ahmad, salah satu orang tua siswa, mengeluhkan kondisi tersebut. “Kalau hujan, jalannya licin. Kami harus ekstra hati-hati agar tidak jatuh,” ujarnya.
Nugroho mengakui kondisi itu dan mengatakan pihaknya terus memperjuangkan perbaikan akses. Ia menyebut sudah ada rencana dari Pemprov Kepri, meski belum ada kepastian waktu pengerjaan, karena terhambat dengan keberadaan beberapa rumah warga.
“Untuk sementara, kami menumpang akses lewat pemukiman warga,” pungkasnya. (KS03)
Editor : Tedjo