Keprisatu.com – Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ternyata masih menjadi kendala di beberapa sekolah yang berada di kabupaten di Propinsi Kepri. Apalagi jika di daerah tersebut belum ditunjang dengan adanya industri.
Seperti contohnya adalah para siswa yang berada di daerah minim industri . Mereka kewalahan mencari tempat PKL akibat industri yang terbatas. Akibatnya, para siswa menjadi terkendala untuk memenuhi nilai praktikum yang disyaratkan karena minimnya perusahaan tempat berpraktik.
Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin mencermati hal ini sebagai sebuah kekurangan yang harus segera dicarikan solusinya.
Wahyu Wahyudin meminta agar Dinas Pendidikan Propinsi Kepri, segera menuntaskan kendala Praktek Kerja Lapangan (PKL) siswa SMK di daerah minim industri.
Saat ini, menurut Politisi PKS Propinsi Kepri itu, setidaknya masih ada tiga daerah yakni Kabupaten Natuna, Anambas, dan Lingga yang belum bisa menunjang aktivitas PKL dengan maksimal.
“Saya meminta setidaknya Dinas Pendidikan segera bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di daerah padat industri seperti Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Hal ini tidak lain untuk menunjang kebutuhan khususnya bagi para siswa yang sudah masuk ke masa PKL,” ujar Wahyu Wahyudin, Kamis (20/1/2022)
Kemampuan siswa dalam menjalankan PKL juga menimbulkan kesenangan tersendiri. “Kesenangan PKL juga dirasakan oleh siswa siswi di luar Batam,” kata Wahyu.
Menurutnya, PKL penting untuk mengukur kemampuan siswa mengikuti pelajaran di sekolah. Hal itu juga bisa menjadi peluang bagi siswa untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki jika sudah lulus sekolah.
“Disdik Kepri harus mencari solusi, bisa dengan menginstruksikan Kepala Sekolah di wilayah tersebut untuk bekerja sama dengan perusahaan luar,” ujarnya.
Wahyu pun menyarankan agar Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dalam mencari perusahaan yang akan dijadikan sebagai tempat PKL SMK.
“Kalau kurang memahami bisa kerja sama dengan Disnaker Kepri,” tambahnya.
(KS15)
Editor : Teguh Joko Lismanto