Beranda Bisnis Sinar Mas Resmikan Pabrik Surya Terintegrasi di Kendal, Dorong Energi Terbarukan Nasional

Sinar Mas Resmikan Pabrik Surya Terintegrasi di Kendal, Dorong Energi Terbarukan Nasional

Ilustrasi panel surya

Jakarta, Keprisatu.com – Langkah nyata Grup Sinar Mas dalam mendukung transisi energi bersih diwujudkan melalui peresmian pabrik sel dan modul surya terintegrasi di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Proyek strategis ini digarap oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) lewat anak usahanya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT), PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI).

Pabrik ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Trina Solar Co Ltd, PT Daya Sukses Makmur Selaras, dan PT PLN Indonesia Power Renewable. Sinergi antarperusahaan ini menandai langkah penting menuju kemandirian industri panel surya di dalam negeri.

PT Daya Sukses Makmur Selaras sendiri adalah anak perusahaan DSSA, yang menjadi tulang punggung lini usaha Sinar Mas di sektor EBT dan bisnis pendukungnya. Lewat TMAI, Sinar Mas menunjukkan komitmen jangka panjang dalam membangun ekosistem energi terbarukan nasional.

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman mengharapkan kehadiran pabrik TMAI ini bisa mendorong ekosistem industri panel surya nasional untuk tumbuh secara mandiri dan semakin berdaya saing.

“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia mengawal transisi energi, dalam hal ini lewat pemanfaatan tenaga surya. Kami mengharapkan sekaligus berupaya agar momentum positif ini dapat terus terjaga,” kata Ferry dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/6).

Wakil Direktur Utama PT Trina Mas Agra Indonesia, Lokita Prasetya, mengungkapkan pabrik TMAI ini memiliki nilai investasi yang mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun. Pabrik TMAI ini merupakan pabrik sel dan modul surya terintegrasi, yang saat ini mampu memproduksi hingga 1 Gigawatt (GW).

Kapasitas itu menjadikannya sebagai pabrik panel surya terbesar di Indonesia. Pabrik sel dan modul surya TMAI ini bahkan bisa menghasilkan salah satu panel surya terbesar di dunia.

“Pabrik ini telah siap beroperasi dan menggunakan teknologi i-TOPCon Advanced, generasi terbaru yang mampu menghasilkan panel surya dengan daya hingga 720 Wp per panel dan efisiensi tertinggi di kelasnya mencapai 23,2%,” terang Lokita.

Pabrik TMAI ini menyerap hingga 640 tenaga kerja. Termasuk menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kerja khususnya di teknologi produksi sel surya dan modul.

Direktur TMAI Ooi Kok Tiong menambahkan, pabrik ini juga dimaksudkan untuk mempercepat hilirisasi industri, termasuk penciptaan ekosistem energi surya dalam negeri dan rantai pasok. Baik secara horizontal (industri pendukung) maupun vertikal (pembuatan wafer dan ingot, serta pengembangan smelter polisilikon.

Ooi Kok Tiong bilang optimistis pabrik TMAI memberikan kontribusi yang luas bagi negara. Mulai dari mendukung program transisi energi, pengembangan ekonomi hijau, hingga memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Operasional pabrik ini juga akan ikut berkontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional. Pabrik ini diestimasikan menghasilkan sekitar Rp 3,7 triliun pada masa investasi dan Rp 1 triliun per tahun pada masa operasional.