Oleh: Yaumal Kausart (Muslim Konten Kreator)
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Terkadang kita sebagai seorang muslim sering luput dari hal yang terlihat sepele namun sangat besar dampaknya terhadap seorang muslim. Hal tersebut adalah “Niat”
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam menyatakan pentingnya Niat dalam sebuah hadist pembuka dalam Kitab Arba’in An Nawawi, yang berbunyi :
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
Sumber hadist : https://rumaysho.com/16311-hadits-arbain-01-setiap-amalan-tergantung-pada-niat.html
Dari hadist di atas jelas bahwa, niat sangat mempengaruhi hasil dari sebuah pekerjaan/amalan, seseorang akan menerima hasil dari pekerjaan/amalannya berdasarkan niatnya di awal.
Niat secara bahasa berarti sebuah keinginan, namun berbeda arti niat dalam sebuah kaedah syar’i yang bermakna “adzam” (tekad) dalam mengerjakan suatu amal ibadah ikhlas karena Allah.
Kalimat “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya”, ini dilihat dari sudut pandang al-manwi, yaitu amalan. Sedangkan kalimat “Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”, ini dilihat dari sudut pandang al-manwi lahu, yaitu kepada siapakah amalan tersebut ditujukan, ikhlas lillah ataukah ditujukan kepada selainnya.
والله أعلمُ بالـصـواب