Keprisatu.com – Bulan Ramadan 1443 Hijriah sudah di depan mata. Tinggal menghitung hari. Kurang dari dua pekan lagi bulan Syakban segera akab berakhir. Umat Islam akan memasuki bulan yang amat mulia, bulan yang disebut Nabi sebagai bulan umatnya, Ramadan.
Untuk menemui bulan itu, umat Islam perlulah mempersiapkan diri. Dikutip dari NU Online, setidaknya, ada enam hal yang perlu dilakukan dalam rangka menyambut kehadiran bulan Ramadan.
Pertama, umat Islam perlu menyambut Ramadan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Karenanya, Muslim sedari bulan Rajab mulai sudah dianjurkan untuk berdoa memohon agar dipertemukan dengan bulan Ramadan. Kedua, Ramadan harus disambut dengan pengetahuan yang mendalam mengenai seluk-beluk bulan tersebut dan puasa yang menjadi ibadah wajib sepanjang kehadirannya. Sebab, puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim.
Sebagaimana diketahui, sebagai suatu ibadah, puasa mempunyai ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi agar dapat dianggap sah secara hukum fikih. Pengetahuan mengenai rukun dan hal-hal yang membatalkan puasa di dalam menjalankannya wajib dipelajari oleh setiap Muslim. Pun juga berbagai macam kesunahan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan itu.
Adanya pengetahuan tersebut dapat meningkatkan motivasi bagi umat Islam untuk dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, disertai dengan beragam kesunahan yang tidak ditinggalkannya begitu saja. Hal ini bisa dilakukan dengan banyak membaca, belajar, mengaji, dan bertanya kepada orang-orang yang alim di bidangnya.
Ketiga, Ramadan perlu disambut dengan doa. Sebab, Ramadan merupakan bulan yang penuh karunia dan kenikmatan beribadah, selain juga merupakan bulan yang penuh dengan tantangan untuk menahan nafsu, berbuat jahat, hingga untuk menggapai kemuliaan malam Lailatul Qadar. Doa dapat meningkatkan optimisme sekaligus memberikan pengakuan kehambaan, bahwa tidak ada peristiwa tanpa kehendak-Nya. Keempat, Ramadan perlu disambut dengan tekad dan perencanaan yang matang. Hal ini tidak berkaitan dengan rencana terhadap menu buka puasa dan hal lain yang tidak substansial.
Namun, sebagai pengetahuan awal, orang-orang soleh terdahulu selalu merencanakan pengisian bulan Ramadan dengan cermat dan optimis, seperti menentukan target berapa kali mengkhatamkan Al-Quran, berapa kali salat malam, berapa banyak sedekah dan memberi makan orang berpuasa, berapa kali kita menghadiri pengajian dan membaca buku agama.
Kelima, umat Islam juga perlu mempersiapkan jiwa dan tubuhnya dalam menyongsong bulan Ramadan. Rasulullah dan para sahabat memperbanyak puasa dan bersedekah pada bulan Syakban sebagai latihan sekaligus tanda kegembiraan menyambut datangnya Ramadan. Keenam, materi dan finansial menjadi bagian terakhir yang harus disiapkan umat Islam dalam menyambut bulan suci Ramadan. Hal ini tidak ditujukan untuk mempersiapkan menu sahur dan buka, sebagaimana bagian keempat di atas. Namun, penyiapan materi ini digunakan untuk dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan sebaik mungkin, seperti dengan memberi sedekah. (KS04)