Beranda Batam Sekdaprov Lamidi Sebut Enam Isu Strategis Kepri

Sekdaprov Lamidi Sebut Enam Isu Strategis Kepri

Pj. Sekdaprov Kepri, Dr. Ir. Lamidi, MM menyampikan enam isu strategis Kepri kepada para pejabat eselon III Pemprov Kepri.
Pj. Sekdaprov Kepri, Dr. Ir. Lamidi, MM saat berbicara kepada para pejabat eselon III Pemprov Kepri, Jumat (16/7/2021). (Foto: Humas Kepri)
Pj. Sekdaprov Kepri, Dr. Ir. Lamidi, MM menyampikan enam isu strategis Kepri kepada para pejabat eselon III Pemprov Kepri.
Pj. Sekdaprov Kepri, Dr. Ir. Lamidi, MM saat berbicara kepada para pejabat eselon III Pemprov Kepri, Jumat (16/7/2021). (Foto: Humas Kepri)

Keprisatu.com – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Dr. Ir. Lamidi, MM menyebut sedikitnya ada enam isu strategis termasuk dalam pembangunan Kepri. Isu ini harus Pejabat Eselon III Pemprov Kepri kuasai, bahkan harus mengedepankannya sesuai visi-misi kepala daerah.

Hal itu, Pj. Sekdaprov Lamidi sampaikan saat menjadi narasumber Pelatihan Kepemimpinan Administrator angkatan VII di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021. Tema Pelatihan kami ini,”Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Inovasi dan Profesional” di Ruang Rapat Sekdaprov Lantai 3 Kantor Gubernur, Tanjungpinang, Jumat (16/7/2021).

“Dalam Diklat PIM III ini, kita harus memahami isu-isu strategis pembangunan nasional, daerah, dan penulisan kertas kerja dalam melahirkan inovasi yang sesuai dengan sasaran pembangunan daerah,” ungkap Lamidi.

Lamidi kemudian menjelaskan isu-isu strategis pembangunan Kepri yang harus pejabat kuasai itu. Ini mengingat Kepri adalah daerah Kepulauan yang sangat berbeda pembangunannya dengan daerah yang luas daratannya.

Isu Strategis Kepri

Beberapa isu strategis Kepri tersebut, yakni Pertama, pengembangan sumber daya manusia dengan mengupayakan pengembangan pendidikan vokasi, keterampilan masyarakat, SDM aparatur, dan peningkatan sarana pendidikan.

Kedua, infrastruktur di mana adanya peningkatan jalan nasional dan provinsi, jembatan penghubung antar maupun dalam Kabupaten/Kota, penyediaan waduk, DAM, sungai, dan irigasi beserta pelabuhan.

Ketiga, pemerataan pembangunan di pulau-pulau, seperti penerangan listrik ke pulau-pulau, pemasangan Base Transceiver Station (BTS) dan transportasi.

Keempat, layanan kesehatan terutama saat pandemi Covid-19 berserta berbagai kebijakan yang pemerinta keluarkan. Termasuk ketersediaan tenaga kesehatan hingga ke pulau-pulau, peningkatan sarana sanitasi lingkungan, renovasi RTLH, dan pemberian vitamin.

Kelima, ekonomi dan investasi dengan perluasan KEK (kawasan ekonomi khusus) dan FTZ (free trade zone), peningkatan jumlah tenaga kerja, penguatan upah minimum, perluasan usaha kecil, mikro, koperasi dan BUMDes, dukungan pengembangan usahawan muda usaha e-commerce, unicorn atau star up.

Dan Keenam, tata kelola pemerintahan yang bersih tentunya dengan penataan organisasi, penataan sumber daya aparatur dan layanan publik berbasis digital.

“Maka kita jadi pemimpin perlu memikirkan segala hal, di sini saudara bukan sekadar mendapatkan pengetahuan tapi mengkaji ulang. Karena saudara sudah menjabat kepemimpinan tingkat III (eselon 3),” tegasnya.

Seorang pemimpin, imbuh Lamidi, harus mempunyai kemampuan kerja dengan berpikir maju. Kemudian berwawasan jauh ke depan, inisiatif dan inovatif sesuai tugas dan tanggung jawab dalam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. (KS04)