

Keprisatu.com – Fransiska boru Ginting (42), seorang warga yang tinggal di kios Pasar Induk Jodoh, meninggal dunia. DIa meninggal di tengah terjadinya pembongkaran Kompleks Pasar Induk , Senin (26/7/2021).
Akibatnya Pemerintah Kota Batam langsung menghentikan aktivitas pembongkaran.
Informasi yang diperoleh, sebelum Fransiska meninggal dunia, ia masih mengupas kulit bawang merah di kiosnya yang berada di pasar Induk Jodoh. Namun, setelah petugas atau tim satgas datang, Fransiska langsung kaget dan syok.
Melihat kondisi Fransiska boru Ginting, beberapa kerabatnya langsung memberikan pertolongan dengan cara memberikan minyak angin. Namun, sekitar pukul 11.30 WIB kondisinya tidak memungkinkan, langsung dilarikan ke rumah sakit.
Tidak lama setelah itu, Fransiska boru Ginting tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Jenazah Fransiska dibawa kembali ke Pasar Induk Jodoh.
Mendapatkan kabar duka, warga dan pedagang yang ada di pasar Induk Jodoh langsung melakukan protes ke tim satgas terpadu. Mereka memprotes bahwa meninggalnya Fransiska boru Ginting karena karena pemerintah mau merobohkan pasar Induk Jodoh.
“Kami minta dua hari saja mau pindah dari sini,” teriak salah satu pedagang yang protes ke tim satgas.
“Sudah ada yang meninggal, baru dihentikan pembongkaran ini,” teriak pedagang lainnya lagi.
Menurut beberapa pedagang, mereka tetap bertahan disini karena ini pilihan tempat terakhir. Kata dia, mereka disini untuk mencari makan dan juga tidak pernah meminta sama pemerintah.
“Kami disini cari makan, kalau sudah ada yang meninggal, siapa yang mau disalahkan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu kerabatnya yang enggan namanya disebutkan, bahwa Fransiska boru Ginting sudah terlihat lemas. Dan ini juga sudah ditanyain langsung sama suaminya.
“Tadi pagi saya lihat kakak ini pucat dan suaminya juga tanyakan, kalau badanya lemas, kami langsung kasih minyak angin ke badannya,” ujarnya.
Tidak lama berselang, sambungnya, Fransiska boru Ginting langsung ngedrop badannya.
“Yang kami sesalkan orang kesehatan datang dan malah didiamkan ada lebih kurang satu jam lamanya,” ujarnya.(KS10).
Editor : Tedjo