Beranda Batam Pria di Tiban Kampung Tewas Gantung Diri di Dapur Pesantren

Pria di Tiban Kampung Tewas Gantung Diri di Dapur Pesantren

46
0
Ilustrasi, gantung diri
Ilustrasi, gantung diri

Keprisatu.com – Unit Reskrim Polsek Sekupang disibukkan atas tewasnya seorang pria di Tiban Kampung, Sekupang Kota Batam, Kamis (20/1/2022) sore. Pasalnya pria yang disebut sebut bernama Ridwan itu tewas dalam kondisi tergantung di dalam sebuah ruangan di Pondok Pesantren Alhamdulillah Tiban Kampung.

Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Buhedi Sinaga memaparkan korban ditemukan dalam kondisi gantung diri  sekira pukul  16.00 Wib di ruang dapur pesantren Alhamdulillah Tiban Kampung Kecamatan Sekupang Kota Batam. Di lokasi kejadian , polisi juga sudah memeriksa para saksi yaitu Yunus dan Susanta Ginting.

“Kejadiannya  di ruang dapur , korban tewas gantung diri,” kata AKP Buhedi Sinaga, Kanit Reskrim.

Beluim diketahui apa motif gantung diri yang dilakukan oleh korban. Untuk memastikannya, polisi meminta keterangan dari  para saksi. Dari keterangan saksi, korban diketahui bernama Ridwan.

Usianya 47 tahun yang tinggal di Pesantren Alhamdulillah Tiban Lama Sekupang Batam. Identitas korban itupun bukan berdasarkan KTP atau tanda pengenal lainnya, melainkan  nama itu diketahui setelah saksi  berkenalan dengan korban sebelumnya.

Berdasarkan keterangan saksi kepada polisi,  berawal sewaktu saksi akan ke dapur dipesantren Alhamdulillah Tiban Lama Sekupang untuk membuat kopi. Namun setibanya di dapur saksi terkejut melihat korban sudah tergantung dengan menggunakan kain.

Tak lama  saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada perangkat kampung yaitu saksi . Selanjutnya saksi 2 melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian Polsek Sekupang.

“Korban mengaku kepada saksi bernaam Ridwan, asal dari Pematang Siantar – Sumut dan tidak memiliki identitas apapun,” ujar AKP Buhedi Sinaga.

Korban datang ke pesantren Alhamdulillah Tiban Lama Sekupang pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022 seorang diri. Dia mengaku   terlantar selanjutnya minta tolong untuk tinggal dipesantren dan selanjutnya pihak pesantren memfasilitasi membantu korban untuk tinggal dan makan.

Namun selama di dalam area pesantren, saksi menyebut kalau korban sering berhalusinasi  berhalusinasi dengan berkata akan ada orang yang membakarnya. (KS03) 

Editor : Teguh Joko Lismanto