Beranda Batam PPKM Diperpanjang, Pelaku UMKM Resah

PPKM Diperpanjang, Pelaku UMKM Resah

43
0
Salah satunya pemilik Mayumi Kopitiam, Tengku Nelda.
Pemilik Mayumi Kopitiam, Tengku Nelda.

Keprisatu.com – Pemerintah Kota Batam secara resmi memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 2 Agustus 2021 mendatang. Hal ini sangat berdampak bagi pelaku UMKM khususnya di bidang kuliner.

Salah satunya pemilik Mayumi Kopitiam, Tengku Nelda. Sejak diberlakukannya PPKM Darurat waktu itu, usaha kulinernya terpaksa tutup sementara. Hal ini disebabkan karena omset perharinya tidak tercapai.

“Ini baru saja kami buka lagi dan kamarin sempat tutup selama 10 hari, karena omset kami tidak tercapai,” kata Nelda sapaan akrabnya, Selasa (27/7/2021).

Kata dia, meskipun Mayumi Kopitiam baru saja dibuka kembali, tetapi kondisi masih sepi dari pembeli. Hal ini kemungkinan konsep PPKM yang menyatakan tidak boleh makan ditempat dan harus bungkus (take away).

“Kalau take away sangat berpengaruh, maunya konsumen rata-rata malam ditempat,” ucapnya

Sementara itu, Owner Cirou Spicy, Anci mengatakan, pemerintah kembali memperpanjang PP Level 4 sangat mempengaruhi usahanya. Kata dia, penghasilannya sehari hanya terhitung belasan ribu hal ini bahkan tidak menutup biaya belanja bahan makanan.

“Saya ambil keputusan tutup dulu. Meskipun sudah memiliki konsep take away usaha makanan miliknya tetap merugi. Omzet tidak dapat menggaji karyawan dan membeli bahan pokok. Bagaimana mau bertahan,” keluhnya.

Pemberlakuan PPKM ini menurutnya membuat daya beli masyarakat menurun, karena lebih memilih memasak di rumah ketimbang membeli makanan dari luar.

“Sebelum PPKM omzet dalam sehari masih mencapai ratusan ribu, bahkan kalau rame bisa sampai Rp 1 juta lebih. Kondisi ini sangat sulit. Cari makan susah, bantuan untuk pelaku usaha juga tidak ada,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah mau mempertimbangkan nasib para pedagang saat ini.

Akibat PPKM ini, pegawai terpaksa dirumahkan terlebih dahulu, hingga usaha makanan miliknya bisa beroperasi kembali, dan tentunya didukung kondisi yang lebih baik dari saat ini.

“Saya rasa menutup usaha solusi saat ini. Karena kalau buka pun omzet tidak menutup biaya operasional. Dari pada terus merugi saya tutup dulu lah usahanya,” imbuhnya.(KS10).

Editor : Tedjo

x