Beranda Kepri Pjs Gubernur Kepri Pancang Titik Awal Jembatan Batam-Bintan

Pjs Gubernur Kepri Pancang Titik Awal Jembatan Batam-Bintan

85
0
Pemancangan titik awal Jembatan Batam-Bintan, Selasa (1/12/2020).

Keprisatu.com – Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) sudah mulai dengan pemancangan patok titik awal di Kabil, Pulau Batam. Jembatan ini akan membentang melalui Pulau Batam, Tanjung Sauh, Pulau Buau, sampai ke Pulau Bintan.

Hadir langsung memancangkan patok titik awal jembatan, Selasa (1/12/2020), Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharuddin. Juga hadir Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs Darmawan, Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, dan Kaskoggabwilham Kogabwilhan I Mayjend TNI Syafruddin.

Mendampingi gubernur, nampak Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum dan Plh Kepala BP Batam Purwiyanto serta BPN Kepri Askani. Pemancangan titik awal itu di lokasi landing point Kabil, Batam.

Baca Juga: Pjs Gubkepri Susuri Tapak-Tapak Jembatan Babin, Siap Dibangun Awal 2021

”Kita hari ini ingin membuat sejarah yang belum terselesaikan selama ini. Hari ini kita menentukan yang kita diskusikan dan belum selesai-selesai,” tutur Bahtiar.

”Ini lahan BP Batam. BP mendukung. Kalau kurang bahkan BP siap membantu lahan,” imbuh Bahtiar. Peresmian dan pemancangan titik awal itu bagi Bahtiar merupakan mimpi pembangunan selama 20 tahun.

”Sudah kita gelar rapat dengan PUPR, yang sebelumnya tidak selesai-selesai, titiknya dari mana. Alhasil, kita putuskan ini mulai. Kalau kebanyakan diskusi, tak jadi nanti. Makanya saya minta mulai saja,” tegas Bahtiar.

Nama Jembatan

Bahtiar menjelaskan bersama PUPR dan pihak terkait sudah memutuskan tinggi jembatan di bentangan Batam ke Tanjungsauh, 20 meter. SK untuk itu, Bahtiar sudah menandatanganinya. Kemudian dari Tanjungsauh ke Pulau Buau tingginya 40 meter dari pasang tertinggi. Sehingga Kapal Dewa Ruci pun bisa melewatinya.

“Semua kapal bisa lewat. Ini penting, karena kita berhadapan langsung dengan Singapura dan Malaysia,” kata Dirjen Polpum Kemendagri ini.

”Kita ingin ketika tersambung, kehidupan ekonomi masyarakatnya juga tersambung. Jadi apa yang berlaku di sini berlaku bagi pulau sebelah. Saya menyiapkan surat terbaik untuk pelaporan ke Bapak Presiden Joko Widodo. Termasuk tim untuk melancarkan kegiatan ini,” harapnya.

Baca Juga: Kapal Perang Bisa Bermanuver di Jembatan Babin

Bahtiar menyampaikan bahwa pembangunan ini menjadi pilot project dalam penyelesaian masalah lahan. Pihaknya sudah membentuk Satgas untuk mengawal, mulai dari BPN, TNI, Navigasi, Polri, Pemprov, dan lain-lain.

Bahtiar berharap tim ini bisa mengawal proses pembangunan jembatan. Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi transaksi lahan di atas lahan. “Jadi kalau ada transaksi, akan berurusan dengan Kapolda,” terangnya.

“Kalau konsisten, bisa selesai dua tahun dan paling lama tiga  tahun. Sehingga pemulihan ekonomi bisa mulai dari sini,” harap dia.

Bahtiar juga menyinggung masalah nama Jembatan Babin. “Nanti kita pikirkan. Di kepala saya, usulkan nama gelar pahlawan. Panglima Perang, Dipertuan Muda Pertama Kelana Jaya Putra. Yang memindahkan kerajaan dari Johor. Tapi itu keputusan nanti di Presiden. Ada LAM dan tokoh-tokoh masyarakat. Sudah banyak penyebutan nama-nama raja-raja lain. Yang Kelana Putra Jaya malah belum ada,” imbuhnya. (ks04)

editor: arham