Beranda Agama PHBI Masjid Baitul Muttaqien Pancur pelabuhan Gelar Isra Miraj 1444 Hijriah

PHBI Masjid Baitul Muttaqien Pancur pelabuhan Gelar Isra Miraj 1444 Hijriah

92
0
Ustad H Abdul Rasyid LC dar Duta Mas Kota Batam.

Batam, Keprisatu.com – Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah,  dilangsungkan di Masjid Baitul Muttaqien Sabtu (17/2/2023) malam menghadirkan Ustad H Abdul Rasyid LC dar Duta Mas Kota Batam.

Peringatan Isra Miraj ini digelar Panitia Hari Besar Islam Masjid Baitul Muttaqien yang berlokasi di Kavling Pancur Pelabuhan, Acara ini dihadiri jamaah yang berada di tiga RW yaitu Pancur Pelabuhan, Pancur Swadaya dan Pancur Baru.

Tema yang dibawakan yaitu “Membentuk generasi beriman dengan memaknai perjalanan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW”.

Dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus Masjid Baitul Muttaqien ini, juga diramaikan dengan penampilan hadroh anak anak TPQ TPA Baitul Muttaqien.

 

Ketua Panitia Penyelenggara, Juliadi

Ketua Panitia acara Juliadi dalam sambutan bersyukur, lewat momentum peringatan Isra Miraj ia dapat bersilaturahmi dengan masyarakat setempat. Ia berharap kegiatan ini dapat membawa kemaslahatan bagi semuanya.

“Saya juga ingin sampaikan rasa bangga dan bahagia, saya menyaksikan sendiri masyarakat sangat kompak dan luar biasa,” ujar Juliadi.

Ia berharap kekompakan ini terus dibina, karena dengan sinergitas yang kokoh aktivitas sosial dan penyelenggaraan pembangunan akan berjalan dengan baik.

Juliadi juga berterimakasih kepada seluruh jamaah yang telah berpartisipasi menyisihkan sebagian rezekinya demi terlaksananya kegiatan tahunan ini.

Di era teknologi seperti saat ini, peringatan Isra Miraj dapat menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Dalam paparannya, Al Mukarom Ustad H Abdul Rasyid LC MA membawakan ceramah dengan “Membentuk generasi beriman dengan memaknai perjalanan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW”.

Ustad H Abdul Rasyid mengingatkan tentang makna Isra Miraj bahwa salah satunya tentang turunnya perintah salat yang diterima Baginda Nabi Muhammad SAW langsung oleh Allah SWT.

“Kalau tidak bisa berdiri, duduk. Kalau tak bisa sambil duduk, berbaring. Kalau tak bisa berbaring , salat menggunakan isyarat hingga salat dalam hati ,” papar Abdul Rasyid.

Bahkan dalam keadaan peperangan, kata Abdul Rasyid, perintah salat harus dilaksanakan meskipun dalam keadaan sulit dengan menggunakan tata cara yang sudah ditetapkan.

(KS03)

Editor : Teguh Joko Lismanto