Keprisatu.com – Perusahaan perakit iPhone asal Taiwan, Pegatron Technology akan memperluas investasi di Batam, Provinsi Kepri. Pegatron berencana mengajukan permohonan verifikasi teknis izin usaha industri (IUI) untuk bidang usaha baru lainnya. Saat ini, mereka sedang tahap memasukkan peralatan dan mesin ke Batam.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Ali Murtopo Simbolon mengungkapkan rencana Pegatron Technology tersebut. Ali mengatakan, rencana ini membuktikan Indonesia khususnya Batam, Kepri, memiliki potensi besar sebagai destinasi investasi saat pandemi covid-19.
“Kami mengapresiasi Pegatron Technology Indonesia atas rencana perluasan investasi di Batam. Dalam waktu dekat mereka mendatangkan tenaga ahli untuk set-up pabrik di Indonesia selama enam bulan,” katanya, Senin (19/4/2021) sebagaimana dalam siaran persnya.
Mengutip laman Bisnis.com, Kemenperin mencatat, Pegatron mulai melakukan ekspansi ke Batam pada 2019 dengan nama PT Pegatron Technology Indonesia.
Salah satu perluasan bidang usaha barunya, yakni memproduksi peralatan telekomunikasi lainnya. Unit usaha pertama Pegatron di Asia Tenggara berada di lahan seluas satu hektare, di lot 5 Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kapri.
Pada saat seremonial pembukaan 2019 lalu, perusahaan telah mempekerjakan sebanyak 40 orang dengan investasi sebesar US$40 juta.
Nilai ini merupakan investasi awal dari rencana sebesar US$1,5 miliar. Realiasasi investasi ini secara bertahap, dan sekaligus akan menambah penyerapan tenaga kerja.
Hingga 2021, PT Pegatron Technology Indonesia telah menggelontorkan investasinya sebesar US$7 juta. Investasi itu untuk renovasi pabrik serta sekitar US$1 juta untuk pengadaan mesin dan peralatan. Di mana saat ini dalam tahap pengembangan uji coba produksi.
Sementara itu, Pegatron Indonesia telah melakukan ekspor pertama kali ke pasar Amerika Serikat. Produknya berupa smart home, wi-fi, dan power bank. Pegatron di Batam menggandeng PT Sat Nusapersada dalam menjalankan usahanya.
Masih menurut data Kemenperin, target pasar perusahaan adalah 100 persen untuk tujuan ekspor, Namun apabila ada permintaan dalam negeri yang sesuai dengan perhitungan ekonomi dan bisnis, perusahaan mempertimbangkan kembali untuk mengisi pasar domestik. (ks04)
sumber: bisnis.com
BACA JUGA BERITA LAIN:
Kumulatif Positif Corona di Kepri Tembus 10 Ribu
Menparekraf Sebut Travel Bubble Kepri Mulai Juni
Ketika Penumpang Pesawat Garuda Kesal Soal Prokes