Beranda Karimun Peringatan HUT ke-22 Kabupaten Karimun, Rafiq : Masih Banyak Kebijakan Perlu Evaluasi

Peringatan HUT ke-22 Kabupaten Karimun, Rafiq : Masih Banyak Kebijakan Perlu Evaluasi

42
0
Bupati Karimun Aunur Rafiq Pimpin upacara peringatan HUT ke-22 Kabupaten Karimun, Selasa (12/10/2021).
Peringatan HUT ke-22
Bupati Karimun Aunur Rafiq Pimpin upacara peringatan HUT ke-22 Kabupaten Karimun, Selasa (12/10/2021). (Foto Humas Pemkab Karimun)

Keprisatu.com – Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merayakan ulang tahun ke- 22 tahun, Selasa (12/10/2021).

Di usia ke- 22 tahun ini, masih banyak kebijakan- kebijakan yang harus dievaluasi untuk terus melakukan pembangunan ke depan. Hal tersebut, disampaikan Bupati Karimun Aunur Rafiq sempena peringatan HUT ke- 22 Kabupaten Karimun.

Salah satu kebijakan yang masih perlu evaluasi, ialah terkait alokasi APBD Karimun di tahun 2022 mendatang agar sesuai dengan implementasi visi dan misinya bersama Anwar Hasyim.

“Salah satunya pembangunan infrastruktur, pembangunan yang berkeadilan. Kemudian pelatihan tenaga kerja sebanyak 3 ribu orang dalam masa tiga tahun ini,” jelas Rafiq usai memimpin apel pelaksanaan HUT ke-22 Kabupaten Karimun, Selasa (12/10).

Kemudian, pelatihan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebanyak 6.000 orang, penataan birokrasi bersih melayani bebas korupsi, serta menyangkut ada bidang pertanian dan perikanan secara menyeluruh.

“Nah ini ada beberapa misi yang menjadi sentra dan menjadi tolak ukur saya bersama bapak wakil bupati untuk mewujudkan Kabupaten Karimun,” katanya.

“Karena kami dituntut untuk membuat inovasi dan rencana aksi yang sesuai dengan visi misi, program, Renja dan Renstra yang sejalan dengan RPJMD,” paparnya.

Rafiq menjelaskan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir Karimun memang dihadapkan dengan situasi pandemi. Sehingga berdampak luas terhadap sektor ekonomi, termasuk ketersediaan anggaran pemerintah.

“Ini dialami tidak hanya Kabupaten kita. Kita juga bercermin dari Kabupaten Kota dan provinsi juga mengalami hal yang sama,” jelasnya.

Namun, lanjut dia, dengan kebijakan yang dapat menekan laju penyebaran COVID-19 sehingga akan bisa menjadikan Karimun sebagai daerah dengan zona hijau.

Ditambah lagi, dengan bukannya travel bubble tentu akan dapat membangkitkan kembali gairah ekonomi pada sektor pariwisata.

“Karena untuk akses sektor transportasi jasa saat ini sudah mulai terbuka, sehingga akses luar negeri dari sektor wisata yang belum terbuka secara menyeluruh. Dan tentu pemerintah tidak akan mencabut soal pentingnya protokol kesehatan,” katanya.

(Ks12)

Baca juga ;

PT Timah Tbk Salurkan 25 Tabung Oksigen Bantu ke Pemkab Karimun

Vaksinasi Gurindam 12 Kodim 0317/Tbk Sasar Warga Pulau di Karimun