Keprisatu.com – Tingginya penyebaran Covid-19 di Batam menjadikan daerah ini menjadi zona hitam. Sebab, tujuh Kabupaten di Provinsi Kepri hanya Batam yang paling tinggi angka positif dan kematian akibat Covid-19.
“Saya sudah gelisah lihat penyebaran Covid-19 di Batam. Sekarang kalau dilihat peta penyebaran Covid-19, merahnya sudah pekat dan hampir kehitam-hitaman,” kata Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharudin, Selasa (3/11) di Engku Putri Batam Centre.
Bahtiar mengatakan, untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19 tidak harus memberlakukan PSBB, namun yang harus memperhatikan protokol kesehatan (protkes). Sebab, dengan mengikuti anjuran tersebut, setidaknya virus yang menular melalui percikan air liur ini tidak masuk ke tubuh seseorang.
“PSBB penting, tapi yang lebih penting ialah patuhi protkes. Gunakan masker bila keluar rumah, selalu cuci tangan, jaga jarak dan jangan keluar rumah kalau tidak ada keperluan,” ujarnya.
Selain itu juga, sambungnya, masyarakat Batam diharapkan dapat berperilaku hidup sehat dengan menjaga asupan makanannya. Karena virus ini bisa dilawan apabila daya tahan tubuh (imunitas tubuh) seseorang kuat.
“Bila perlu, Pemko Batam berikan vitamin C dan E kepada warga yang tidak mampu. Bagi pengusaha juga berikan vitamin untuk karyawannya. Ini semua untuk kepentingan kita bersama,” ujarnya.
Menurut Bahtiar, seharusnya Pemerintah Kota Batam mudah mengendalikan penyebaran Covid-19. Karena, selama ini masyarakatnya tinggal di kawasan terpadu atau tempat tinggalnya satu tempat.
“Batam ini kecil, penduduknya hanya 1,3 jutaan saja, kawasan untuk tempat tinggal juga tertata. Harusnya pemerintah mudah untuk mengendalikan Covid-19,” jelasnya.(ks10)
Editor : Aini