Semarang, Keprisatu.com – Sebuah video rekaman CCTV yang menampakkan sejumlah remaja menyerang pengendara motor viral di media sosial.
Peristiwa penyerangan tersebut ternyata terjadi di daerah Kaligawe, Kota Semarang pada Minggu (3/4/2022) pukul 01.00 WIB.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menuturkan pihaknya kini telah mengamankan tiga dari 10 pelaku.
“Kejadiannya hari pertama sahur, kami amankan MHS, GAP, dan AK, sebenarnya tidak hanya tiga orang ini, masih ada yang lain karena pelaku ada 10 orang,” terangnya, Selasa (5/4/2022) dikutip nesiatimes.com.
Kemudian, Donny menjelaskan pihaknya akan mengedepankan tindakan restorative justice dalam kasus tersebut.
Pasalnya, pengendara motor yang menjadi korban tidak terluka dan juga tidak melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Kendati demikian, pihaknya akan memberikan efek jera kepada para pelaku dengan turut melibatkan pihak camat dan lurah.
Dalam momen jumpa pers, ketiga pelaku yang masih remaja itu tampak meminta maaf sambil bersimpuh di kaki orang tuanya.
Tidak ada kesan garang, salah satu pelaku bahkan menangis tersedu-sedu di hadapan ibu kandungnya.
Salah tau orang tua pelaku, Eko, kemudian meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya Semarang, atas perbuatan tidak pantas anaknya.
Dengan suara bergetar, Eko juga menyatakan akan membina dan mendidik anaknya lebih baik lagi ke depannya.
Sementara itu, Donny menjelaskan peristiwa itu bermula ketika R yang kini masih buron menghubungi ketiga pelaku.
Ia mengatakan ada tantangan dari Kampung Karang Kimpul lalu memintanya berkumpul di rel kereta Tanggung Rejo.
Namun mereka justru menyerang pengendara motor yang baru saja keluar dari SPBU dan tidak mereka kenal.
Adapun dalam video 29 detik yang beredar, seorang remaja tampak menyabetkan senjata parang panjang kepada dua orang pengendara motor.
Kemudian tampak beberapa anggota komplotan lain yang juga mengacungkan senjata tajam di belakangnya.
Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo menegaskan pihaknya akan tetap memburu orang-orang yang ada di video tersebut.
Dia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari karena bisa membuat malu Semarang yang situasinya kondusif. (*)