Keprisatu.com – Sejumlah pemimpin dunia langsung memberikan ucapan selamat (tahniah) kepada Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat.
Kemenangan pasangan Partai Demokrat ini diproyeksikan sesudah penghitungan suara di Pennsylvania, salah satu negara bagian penentu, dan memastikan Biden mengalahkan presiden petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Mengutip Kantor Berita BBC, pemimpin negara tetangga paling dekat dengan Amerika Serikat (AS), Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan ia “benar-benar menantikan” untuk bekerja sama dengan Biden dan wakil presiden Kamala Harris, dan menggarisbawahi hubungan dekat antara kedua negara.
Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan selamat kepada Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris. “Saya menanti-nantikan kerja sama di masa depan dengan Presiden Biden,” kata Merkel pada Sabtu (07/11).
“Persahabatan trans-Atlantik kami tidak tergantikan jika kami ingin mengatasi tantangan-tantangan besar di sekarang ini.”
Tak lupa, Merkel, pemimpin perempuan pertama di Jerman, menekankan bahwa Kamala Harris tercatat sebagai wakil presiden perempuan terpilih pertama di AS.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuit ucapan selamatnya. “Kita menghadapi banyak tantangan dewasa ini. Mari bekerja bersama-sama”.
Dari Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson juga menyampaikan selamat kepada Joe Biden kemenangannya dalam pemilihan presiden AS dan kepada Kamala Harris atas pencapaiannya, seraya menekankan pentingnya hubungan Inggris-AS.
“Amerika Serikat adalah sekutu paling penting kami dan saya menanti-nantikan bekerja erat dalam masalah-masalah prioritas bersama,mulai dari perubahan iklim hingga perdagangan dan keamanan.”
Sedangkan pemimpin Partai Buruh dan pemimpin oposisi Inggris, Keir Starmer mengatakan Biden melakukan kampanye berlandaskan “nilai-nilai yang sama-sama dianut di Inggris – kesopanan, integritas, belas kasih dan kekuatan”.
ebaliknya, Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin malah menyebut Demokrat, partai yang mengusung Biden, sebagai “kawan sejati bagi bangsa ini”. Nenek moyang Biden berasal dar Irlandia.
Ketika sebagian besar pemimpin dunia memberikan sambutan hangat atas kemenangan Biden, reaksi dingin disampaikan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei.
Ayatollah Khamenei mengejek demokrasi ala Amerika Serikat dengan mengatakan, “Situasi di AS & apa yang mereka katakan sendiri tentang pemilu adalah pertunjukkan besar! Ini adalah contoh dari muka buruk demokrasi liberal di AS.”
“Terlepas dari hasilnya, satu hal benar-benar jelasm yaitu kemunduran politik, spilil & moral dari rezim AS.”
Adapun Perdana Menteri Slovenia Janez Janša, yang awal pekan ini tercatat sebagai salah satu segelintir pemimpin dunia yang secara terbuka mendukung Presiden Trump – dengan mengatakan presiden petahana telah memenangi pemilihan ketika penghitungan suara masih berlangsung – sejauh ini diam.
Berita tentang proyeksi langkah Biden ke Gedung Putih menyebar ke seluruh dunia hampir seketika begitu proyeksi tersebut disiarkan oleh sejumlah jaringan televisi Amerika Serikat, antara lain berkat Twitter dan keinginan tahu masyarakat di berbagai penjuru dunia untuk mengetahui pemenang pemilihan.
Media pemerintah China, People’s Daily dan salah satu media besar di India, Hindustan Times, langsung mewartakan berita itu.
Masyarakat dunia selalu mempunyai minat besar terhadap pemilu Amerika Serikat, terlebih tahun ini ketika Donald Trump berpotensi tercatat sebagai presiden pertama sejak awal tahun 1990-an yang menjabat untuk satu periode saja.
Dari Indonesia, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY juga menyampaikan selamat atas terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal itu disampaikan AHY melalui akun Twitter @AgusYudhoyono pada Sabtu malam 7 November 2020.
“Selamat Amerika atas terpilihnya Presiden baru @Joebiden; yang diusung Partai Demokrat AS. Kemenangan Biden memberikan harapan bagi tatanan dunia baru yang mempersatukan keberagaman dan mengakhiri politik identitas yang membelah umat manusia,” tulis AHY.
AHY mengaku memantau terus proses penghitungan suara Pilpres AS. Dia menilai, proses penghitungan suara berjalan cukup seru, menegangkan, dan saling kejar-mengejar baik popular votes, maupun electoral votes dari tiap negara bagian.
“Saya apresiasi semangat rakyat Amerika utk ikuti pesta demokrasi, meski dalam suasana pandemi Covid-19. Penyelenggaraan Pemilu AS cukup baik dan bisa akomodir preferensi pemilih dalam memberikan suaranya, baik mll mail-in voting atau in-person voting,” tulis AHY.
Sebagai bangsa yang memiliki kecintaan terhadap demokrasi, kata AHY, pemilu di AS tentu menjadi penyemangat tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk bisa menyelenggarakan pesta demokrasi dengan baik. Apalagi, Desember 2020 ini, Indonesia akan menyelenggarakan Pilkada serentak. (ks04)
editor: arham