
Keprisatu.com – Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pertama di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau segera selesai dibangun.
JPO tersebut dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karimun tahun 2021 nengan pagu anggaran senilai Rp2,3 miliar.
Diprediksikan, akhir Desember mendatang, JPO itu akan dapat digunakan oleh masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karimun Muhammad Zulfan mengatakan, akhir bulan Desember untuk pembangunan tahap awal JPO di Jalan A Yani akan menyelesaikan kontruksi awal.
“Akhir desember 2021 kita upayakan selesai konstruksi awalnya dulu, artinya jembatan tersebut bisa berfungsi,” ujar Zulfan.
Ia mengatakan, pembangunan JPO yang berlokasi di Jl Ahmad Yani Sei Lakam Barat yang menghubungkan sisi Kantor Imigrasi Karimun dan Toko Buku Salemba itu menelan biaya Rp. 2,3 miliar melalui APBD murni tahun anggaran 2021.
“Dari sisi Kantor Imigrasi sampai Toko Buku Salemba kurang lebih panjangnya 22 meter dengan ketinggian dari aspal 5,5 meter dan konstruksinya dari baja,” kata Zulfan.
Ia menyebutkan, JPO tersebut nanti akan menjadi ikon baru di Kabupaten Karimun. Menurutnya, tahun 2022 mendatang pihaknya akan kembali memfokuskan sarana tambahan untuk memperindah JPO tersebut.
“Tahun berikutnya baru dianggarkan untuk penyelesaian agar jembatan nya lebih bagus lagi, seperti adanya videotron karena perencanaannya memang ada space videotron dan iklan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan dibangunnya JPO lantaran lokasi tersebut cukup padat dilalui kendaraan, khususnya pada saat jam-jam pulang kerja Sehingga, kondisi itu sering kali membuat pejalan kaki kesulitan untuk menyebrang di kawasan tersebut.
Tidak hanya itu, kata Bupati, pembangunan JPO tersebut juga merupakan usulan masyarakat sekitar.
“Pembangunan JPO di lokasi ini atas permintaan masyarakat dari tahun lalu,” katanya.
Rafiq menjelaskan bahwa, keterbatasan keuangan daerah yang terjadi pada tahun lalu menjadi alasan pihaknya baru dapat memulai pembangunan JPO pada tahun ini.
“Kemampuan keuangan kita terbatas, sehingga JPO baru baru tahun ini bisa terealisasi meski sudah 2 tahun lalu kita anggarkan. Hal yang sama juga terjadi pada renovasi pasar puakang yang juga baru bisa dilakukan pada tahun ini,” jelas Rafiq.
(KS12)
Editor : Tedjo