Beranda Batam Pelaku Pariwisata Kepri Hampir Menyerah, Desak Gubernur untuk Berbuat

Pelaku Pariwisata Kepri Hampir Menyerah, Desak Gubernur untuk Berbuat

Pelaku pariwisata Kepri kini mendesak Gubernur Kepri untuk berbuat, karena mereka sudah hampir menyerah.
Sudah hampir dua tahun kondisi pariwisata Kepri berdarah-darah gegara pandemi Covid-19.
Pelaku pariwisata Kepri kini mendesak Gubernur Kepri untuk berbuat, karena mereka sudah hampir menyerah.
Sudah hampir dua tahun kondisi pariwisata Kepri berdarah-darah gegara pandemi Covid-19.

Keprisatu.com – Para pelaku pariwisata di Provinsi Kepri mengaku sudah sekarat dan mereka sudah hampir menyerah, jika pemerintah masih juga tidak berbuat apa-apa. Untuk itu, mereka memohon kepada Gubernur Kepri dan pemerintah pusat untuk segera membuat kebijakan menghidupkan kembali pariwisata.

”Kami memohon kepada Gubernur Kepri dan juga pemerintah pusat untuk mempertimbangkan permohonan kami untuk segera membuat kebijakan dan kesepakatan agar travel bubble segera terealisasi. Kami para pelaku pariwisata di Kepri sudah sekarat. Kalau tertunda lagi, bisa-bisa kami menyerah dan bisa saja terjadi PHK,” ungkap Andi Fong.

Andi Fong merupakan pelaku pariwisata dari Nongsa Sensation, Batam. Ia menyatakan kesiapan wilayahnya sudah sangat optimal untuk menyambut kedatangan turis mancanegara. Beberapa gelaran turnamen golf bahkan sudah ia gelar dengan menerapkan protokol Covid-19. Gelaran tersebut pun sukses tanpa ada peserta yang terinfeksi.

Senada dengan Andi Fong, Ray dari Bintan Resort Cakrawala, Bintan, juga berharap ada kebijakan yang bisa mendukung pemulihan kembali pariwisata Kepri. Andi maupun Ray, merupakan wakil dua pengelola kawasan wisata yang sebelumnya sudah digadang gadang oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM untuk menjadi kawasan travel bubble. Namun travel bubble, terus mengalami kendala dan sampai sekarang belum ada wujudnya sama sekali.

Para pelaku pariwisata juga menyoroti terkait banyaknya tes yang bakal berlaku bagi turis mancanegara. Mulai dari test swab PCR hingga 4 kali yang diwajibkan kepada turis, lama karantina, biaya PCR, biaya visa, dan beberapa hal lainnya yang dianggap memberatkan turis.

Saat bertemu dengan Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, SE, MM  di Graha Kepri, Batam pada Selasa (26/10/2021), pun pelaku pariwisata Kepri menyampaikan pernyataan sikap mereka. Diantara pernyataan sikap itu, mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam rangka penerapan Travel Bubble di Bali, Batam, dan Bintan, mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk merealisasikan penerapan travel bubble di Kepri. Kemudian, khusus Batam dan Bintan, mengusulkan pembukaan pintu masuk laut dari Singapura dan Malaysia dengan kesiapan penuh menerapkan standar Cleanliness, Healthy, Safety, Environment (CHSE) dengan ketat, serta capaian vaksinasi di atas 80 persen. Mereka juga mendorong pemerintah pusat melakukan pembicaraan intensif dengan Pemerintah Singapura dan Malaysia guna membahas kerja sama khusus pembukaan koridor perjalanan wisatawan antar negara ke Kepri.

Dalam pada itu, Gubernur Ansar mengapresiasi semangat dan perjuangan para pelaku pariwisata Kepri dan mengaku memahami kondisi pelaku pariwisata selama hampir dua tahun pandemi Covid-19. Ansar berjanji membawa keluhan, saran, dan masukan itu ke pemerintah pusat, khususnya menteri yang menangani pariwisata dan menteri terkait lainnya. (KS04)