Beranda Batam Pastikan Kondisi Sehat, Hewan Kurban di Batam Dicek Suhu Tubuh

Pastikan Kondisi Sehat, Hewan Kurban di Batam Dicek Suhu Tubuh

Tim DKPP Kota Batam melakukan pemeriksaan kondisi fisik dan pemeriksaan suhu tubuh hewan kurban di Sei Temiang, Sekupang, Kamis (16/7/2020).

Keprisatu.com – Memastikan hewan kurban yang nantinya dibeli masyarakat dalam kondisi sehat dan layak, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan DKPP, meliputi kondisi fisik dan pemeriksaan suhu tubuh hewan.

Veterinarian DKPP, Samuel Tampubolon menjelaskan pemeriksaan fisik hewan kurban meliputi pemeriksaan mukosa mata bening, mukosa hidung lembab atau basah, mukosa mulut dan lidah tak ada kelainan. Kemudian testis simetris, posisi badan tegap, anus bersih, turgor kulit elastis, kuku normal, dan sebagainya.

“Pada keseluruhan sapi dan kambing dalam kondisi sehat semua dan layak potong. Hanya ditemukan beberapa yang sakit mata. Nanti diharapkan sampai tanggal 31 Juli (Hari Raya Idul Adha), Hari H sudah sehat semua,” papar Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterine ini, Kamis (16/7/2020).

Dalam melakukan pengecekan hewan kurban di kawasan Sei Temiang, Tim DKPP menurunkan delapan orang. Mereka terbagi dalam dua tim yang dipimpin Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP, Sri Yunelli. Pengecekan yang dilakukan meliputi jumlah stok dan kesehatan hewan kurban.

“Di Sei Temiang ini berdasarkan data awal dari Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Batam, terdapat 35 pedagang. Maka hari pertama pengecekan kita fokus di sini. Untuk jumlah hewan yang sudah masuk, di hari ketiga nanti baru kita tahu pasti. Karena pengecekan ini juga sekaligus pendataan,” tutur Sri Yunelli.

Pada Idul Adha tahun lalu kebutuhan sapi di Kota Batam sebanyak 3.500 ekor. Sementara kambing sekitar 14.500 ekor. Diperkirakan angka kebutuhan di musim Hari Raya Kurban tahun ini tidak berbeda jauh dibanding tahun lalu.

“Hewan kurban kita ini datang dari beberapa daerah, seperti Lampung, Jawa, dan sebagian dari Sumatera Barat. Tapi paling banyak dari Lampung,” ujar wanita yang akrab disapa Nelli ini.

Berdasarkan hasil pantauan awal, hewan kurban yang masuk ke Batam tahun ini dalam kondisi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut Nelli, hal ini tak lain karena sudah dibukanya jalur Roll On Roll Off (RORO) dari Kuala Tungkal ke Batam.

“Kalau dulu, sapinya dibawa pakai kapal, diangkut dipindah-pindah, jadi biasanya stres atau kadang ada yang patah kaki. Tahun ini bagus-bagus sapinya, sehat-sehat. Karena langsung dibawa pakai truk, truknya naik RORO sampai ke sini, jadi sapi tidak diturunkan dan dipindah-pindah,” terangnya. (KS 08)