Keprisatu.com – Pandemi Covid-19 membawa dampak negatif di berbagai bidang. Salah satunya adalah yang melanda di kepariwisataan Kota Batam. Mewabahnya virus ini, membawa pengaruh atas merosotnya kunjungan wisatawan manca negara maupun domestik.
Dampak dari menurunnya jumlah wisatawan ini, sangat dirasakan oleh travel agent atau biro perjalanan wisata. Setidaknya ada 82 travel agent berdomisili di Batam dan 6 lagi berdomisili di Tanjungpinang.
Mereka bernaung di bawah bendera DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Propinsi Kepri di bawah pimpinan Andika. Para pelaku usaha travel agen ini sangat merasakan dampak negatif pandemi covid-19. Andika menuturkan, dengan berhentinya gelombang kunjungan wisman, praktis para pelaku perjalanan wisata stop beroperasi.
“Rata rata mereka merumahkan karyawan hingga tidak beroperasi karena tidak ada untuk membayar karyawan,” papar Andika kepada Keprisatu, beberapa waktu lalu.
Menurutnya saat ini, travel agent dengan pekerja yang relatif sedikit, sangat tidak memungkinkan untuk meneruskan usahanya, sehingga menjadi pilihan sulit bagi para pemilik dan pengusaha travel agent, untuk meneruskan usahanya dan memilih berhenti sementara.
Untuk meneruskan hidup dan berusaha membuat dapur tetap “ngebul”, di tengah pandemi Covid-19 ini, tidak sedikit yang mengubah haluan usaha .
“Ada yang beralih profesi mengantarkan makanan sesuai pesanan. Seperti mereka yang punya karyawan, dimaksimalkan untuk mengantar ngantar orderan (kurir),” jelas pria yang juga merupakan Managing Director di PT Vital Idola Pesona Tours and Travels (V.I.P Tours).
Selain “ngurir” ada juga yang membuat makanan kecil seperti kue kue untuk kemudian dijual sebagai industri rumahan.
Namun, ada ada juga yang sebenarnya punya usaha lain yang tidak terpengaruh covid-19 “Mereka ada yang punya usaha lain yang tidak terpengaruh covid, mereka kemudian focus kesana,” kata Andika lagi. Dia berharap dunia pariwisata akan kembali pulih.
Lokasi Wisata Favorite ini Siap Terima Wisatawan
Namun , saat ini Andika melihat di Batam khususnya, sudah ada beberapa tempat wisata yang sudah membuka diri dan siap menerima kedatangan para wisatwan mancanegara dari luar Batam. Tentu dengan tetap menerapkan protocol kesehatan.
“Kami juga sudah melakukan inspection (kunjungan) ke lokasi wisata yang menurut mereka sudah ready,” ujar Andika lagi.
Misalnya di Nongsa. Andika dan para anggota dan pengurus ASITA Kepri, mengunjungi Montigo dan Nuvasa Bay. Sehari berikutnya tim ini mengunjungi Kepri Coral di Kecamatan Galang.
Andika mengatakan , aktifitas di lokasi lokasi tersebut, sangat cocok untuk situasi new normal. “Lokasinya luas, memungkinkan orang untuk berpindah ke sana kemari tanpa berebut. Otomatis mereka sudah menjalankan protocol kesehatan yaitu social distancing dan physical distancing atau menjaga jarak,” imbuh Andika.
Berikutnya, tim ini menjalankan misi untuk mengunjungi Pulau Labun. Dimana para wisatawan bisa mendatangi lokasi dan menikmati keindahan alam bawah laut dengan snorkeling menggunakan fasilitas yang sudah disiapkan. Ditambah lagi dengan udara terbuka, sangat pas untuk menerapkan new normal.
Video Yel Yel DPD ASITA Kepri :
Berharap Segera Muncul Vaksin ataua Obat Covid
Andika menjelaskan dirinya tidak ketinggalan mengikuti perkembangan informasi terkait Covid-19. “Ditempat terbuka dan banyak orang (tempat umum), jika harus dibilang bisa mengendalikan orang untuk jaga jarak, pakai masker, ya gampang gampang susah. “ kata Andika. Bahkan, kata dia, dinegara maju saja, kebijakan untuk jaga jarak dan penggunaan masker masih mendapatkan kecaman dari sebagian orang.
Jika jaga jarak dan penggunaan masker sudah tidak bisa lagi dikendalikan, Andika menyebut ada alternative solusi. “Yang paling penting di tengah pandemi Covid-19 ini adalah sudah adanya vaksin (untuk pencegahan) dan obat covid-19,” ujar Andika. (tedjo)