Beranda Batam Pandangan Ketua PC NU Kota Batam Kyai Haerul Saleh Menilik Sosok Pemimpin...

Pandangan Ketua PC NU Kota Batam Kyai Haerul Saleh Menilik Sosok Pemimpin Batam yang Ideal

Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Kota Batam, KH Haerul Saleh.

Batam, Keprisatu.com – Menjelang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kota Batam 2024, sejumlah figur politik mulai bermunculan. Namun siapakah yang layak memimpin Batam? Berikut menurut Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Kota Batam, KH Haerul Saleh.

Islam menerapkan standar yang tinggi (idealis) dalam konsep kepemimpinan (imamah). Seperti dalam kasus shalat berjamaah, kriteria dasar menjadi seorang imam shalat adalah seorang laki-laki, baligh, qari’ (ahli baca Al-Qur’an), banyak hafalannya, fasih, bersuara merdu, wira’i, zuhud yang paling alim di antara kaumnya, dan yang paling dulu masuk Islam.

“Jadi sangat detail kalau ditanya kriteria seperti apa yang layak memimpin, tentu harus kita bahas dulu, dalam pandangan fiqih soal pemimpin seperti apa, kemudian ijtihad para ulama dan lain sebagainya,” ujar Kyai Haerul Saleh dalam wawancara baru-baru ini.

Dengan memandang unsur keragaman masyarakat yang terdapat di Indonesia, khususnya kota Batam, situasi tidak memungkinkan menerapkan beberapa kriteria pemimpin yang idealis sebagaimana termaktub dalam beberapa kitab fiqih mu’tabar, karena salah satu di antara kriteria itu adalah harus menguasai beberapa nushush al-syari’ah.

Selain karena faktor sulitnya mencari kriteria pemimpin yang ideal, juga dalam beberapa segi dapat membahayakan keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Untuk itu, maka berlaku kaidah mencari jalan tengah, yaitu, Tidak boleh membuat kerugian terhadap diri sendiri dan orang lain.Perkara yang tidak bisa dikuasai seluruhnya, maka jangan ditinggal seluruhnya

“Hasil dari penerapan kaidah ini adalah wujudnya pemimpin yang bisa diterima oleh semua pihak. Pemimpin yang demikian ini merupakan pemimpin yang standar. Artinya, tidak terlalu ke atas dan juga tidak terlalu ke bawah sehingga mencapai derajat di bawah standar,” ujar Kyai Haerul Saleh.

Standar yang dipergunakan sudah pasti adalah standar masyarakat Indonesia yang mayoritas dihuni oleh umat Islam di tengah kondisi masyarakat yang terdiri atas suku, bangsa dan agama yang beragam pula.

“Selagi pemimpin itu masih memenuhi kriteria standar, maka pemimpin semacam tidak boleh dilengserkan, kecuali dalam beberapa segi yang sudah terlalu jauh melampaui kewenangan syariat, yaitu keluar dari penjagaan nilai-nilai universal maqashid al-syariah. Membuat kerusakan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Pandangan KH Haerul Saleh Mengenai Sosok Irwansyah

Irwansyah, Anggota DPRD Propinsi Kepri

Ketika disinggung mengenai figur Irwansyah, KH Haerul Saleh mengaku mengenal sosok ini sejak lama. Sepak terjang Irwansyah dua periode menjabat sebagai anggota DPRD Kota Batam dn dua periode di DPRD Provinsi Kepri menjadi ukuran yang tidak boleh dikesampingkan.

“Pengalaman di Batam dan di provinsi itu menjadi modal besar, beliau layak maju di Pilkada nanti, sudah kenyang asam garam,” ujarnya.

Sosok Irwansyah, lanjut Kyai Haerul, adalah figur yang baik dan terbuka untuk bisa berkomunikasi dengan semua kalangan.

“Kami bertemu di rumah saat lebaran idul fitri lalu. Pak Irwansyah didampingi stafnya, silaturahmi ke kediaman saya dan kami berdialog lama. Beliau punya banyak gagasan, dan itu baik itu kota Batam,” ujarnya. (KS03)

Editor : Teguh Joko Lismanto