Beranda Batam Pabrik Daur Ulang Plastik Hadir Kota Batam

Pabrik Daur Ulang Plastik Hadir Kota Batam

106
0

Batam, Keprisatu.com – Saat ini di Batam sudah berdiri PT Free The Sea. Perusahaan tersebut bergerak dalam pengolahan daur ulang limbah plastik menjadi barang dengan nilai ekonomis. PT Free The Sea ini adalah anak perusahaan dari PT WIK Far East Batam asal Jerman.

Selain memperkenalkan PT Free The Sea ke publik, kegiatan tersebut diselaraskan dengan seminar yang mengusung tema ‘’A Regenerative Future as Batam DNA”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Best Western Premier Panbil Batam pada, Kamis (23/2/2023).

Hadir dalam kegiatan itu, Duta Besar Jerman untuk Indonesia dan Timor Leste, Ms. Ina Lepel, Director/CSO WIK Group, Mr. Markus Steckhan, International Commercial Manager at WIK Group, Mr. Bahri Beyhan, COO of WIK Group & FTS, Harvey Fletcher

Hadir juga, Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Sinta Saptarina Soemiarno, perwakilan Gubernur Kepulauan Riau, Director of Bussiness Development Panbil Grup, Patrick Aritonang, Praktisi Circular Economy, Dr Ichsan, Ikbal Alexander dan lainnya.

Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Sinta Saptarina Soemiarno memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas didirikannya PT Free The Sea di kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

“Atas nama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kami mengucapkan selamat atas didirikannya pabrik daur ulang plastik di kota Batam,” ucap Sinta panggilan akrabnya disela-sela kegiatan.

Menurutnya, dengan didirikannya pabrik baru ini sangat cocok sekali untuk menunjang pabrik sebelumnya yang sudah ada. Hal itu dikarenakan limbah plastik yang sudah tidak bisa digunakan lagi, bisa di daur ulang kembali di PT Free The Sea.

“Ini yang dinamakan Circular Economy, bukan lagi Linear Economy yaitu ambil, buat, buang, tapi digunakan kembali, digunakan kembali dan digunakan kembali sampai tidak bisa digunakan lagi,” sebutnya.

Masih menurut Sinta, saat ini hampir di seluruh dunia sudah menerapkan Circular Economy. Namun, di Indonesia pihaknya menargetkan bukan hanya Circular Economy saja namun lebih dari itu yakni menjadikannya zero wise dan zero emission.

“Kami menargetkan zero wise dan zero emission di Indonesia pada 2030 mendatang,” imbuhnya

Kemudian, didalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 Tahun 2019, yang isinya ada kewajiban khusus pabrik-pabrik produkser untuk mengurangi sampahnya sebesar 70 persen sampai akhir 2029 mendatang.

Selain itu, ada juga Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2018 yang isinya, Indonesia berkomitmen mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen.

“Dan, dengan hadirnya PT Free The Sea ini, dapat membantu pemerintah mewujudkan target pengurangan sampah plastik laut sampai dengan 70 persen,” harapnya.

Sementara, International Commercial Manager at WIK Group, Mr. Bahri Beyhan mengatakan PT Free The Sea merupakan perusahaan daur ulang yang secara mekanikal mengubah sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis.

Menurutnya, PT Free The Sea mempunyai teknologi untuk memproses daur ulang sampah plastik. Adapun produk dari PT Free The Sea ini ada dua yakni PET Flakes dan Biji Plastik (Petrabs).

“Ada dua produk yang dihasilkan di PT Free The Sea yakni PET Flakes dan Biji Plastik (Petrabs),” ungkap Bahri didampingi COO of WIK Group & FTS, Harvey Fletcher, Praktisi Circular Economy, Dr Ichsan dan Ikbal Alexander.

Lanjutnya, kemampuan produksi daur ulang sampah plastik di Free The Sea memiliki kapasitas 660 Ton sampah plastik dalam setahun.

“Bahkan, kemampuan produksi dari pabrik itu bisa mencapai 1.200 ton sampah plastik dalam setahun,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Praktisi Circular Economy, Dr Ichsan menyambut baik hadirnya Free The Sea di kota Batam.

Menurutnya, dengan hadirnya Free The Sea di kota Batam, diharapkan dapat mengurangi banyaknya sampah-sampah plastik di kota industri ini.

“Salut dan apresiasi untuk Free The Sea,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu dia juga menghimbau kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Batam, untuk bersama-sama meminimalisir penggunaan barang dari plastik.

“Ayo, mari bersama-sama kita minimalisiir penggunaan barang berbahan plastik,” pungkasnya.

KS03/KS10