
Keprisatu.com – Guna membentengi generasi muda dari pengaruh paham radikalisme, Organisasi Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (Orwil ICMI) Kepulauan Riau bersama Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepri menggelar seminar sehari bagi mahasiswa.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Kamis (22/12). Seminar ini diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.
Dalam forum akademik tersebut, para narasumber memaparkan kertas kerja dengan fokus utama pada pencegahan paham radikalisme di lingkungan mahasiswa. Materi disampaikan secara komprehensif dan dialogis, menyesuaikan dengan dinamika serta tantangan generasi muda saat ini.

Para pemateri menekankan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat membawa dampak besar bagi mahasiswa. Arus informasi yang deras melalui berbagai platform media sosial, jika tidak disikapi secara kritis, berpotensi menjadi pintu masuk paham-paham menyimpang.
Oleh karena itu, mahasiswa didorong untuk memiliki kemampuan literasi digital yang kuat, agar mampu memilah dan menangkap informasi secara bijak, rasional, serta bertanggung jawab. Sikap kritis dinilai menjadi kunci dalam menangkal narasi provokatif dan ideologi ekstrem.
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya. Dari Orwil ICMI Kepri hadir Lamidi selaku Widyaiswara Provinsi Kepulauan Riau, sementara FKPT Kepri diwakili oleh Darso.

Selain itu, pihak kampus turut berperan aktif melalui kehadiran Suryadi selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMRAH, yang memberikan perspektif penting terkait peran perguruan tinggi dalam menjaga iklim akademik yang sehat dan inklusif.
Melalui diskusi dan pemaparan materi, seminar ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, salah satunya adalah pentingnya memberikan pemahaman berkelanjutan kepada mahasiswa mengenai bahaya paham radikalisme yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata sinergi antara organisasi kemasyarakatan, pemerintah, dan perguruan tinggi dalam menciptakan mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara ideologi dan berkarakter kebangsaan. (hrs)
Editor ; Teguh Joko Lismanto



