Beranda Batam Murid Baru di Batam Jalani Masa Pengenalan Sekolah dari Rumah

Murid Baru di Batam Jalani Masa Pengenalan Sekolah dari Rumah

Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad.

Keprisatu.com – Murid baru di Kota Batam belum bisa merasakan suasana hari pertama masuk sekolah. Mereka akan menjalani kegiatan belajar mengajar dari rumah, termasuk di tiga hari pertama masa pengenalan sekolah, mulai Senin (13/7/2020).

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyatakan, kegiatan belajar mengajar untuk awal tahun pelajaran 2020/2021 masih berlangsung secara daring online. Kebijakan ini diambil mengingat kondisi Batam yang masih ada penularan corona virus disease (Covid-19). Sehingga belum memungkinkan bagi anak sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

“Karena baru tiga kecamatan yang masuk zona hijau, sementara sembilan lainnya masih kuning, maka kegiatan belajar mengajar masih online,” tuturnya, Jumat (10/7/2020).

Amsakar mengatakan meski ada sebagian kecamatan yang masuk zona hijau, pemerintah daerah tetap memberlakukan kegiatan belajar mengajar daring secara keseluruhan. Hal ini ditetapkan dengan mempertimbangkan keamanan bagi anak-anak sekolah.

Ia menjelaskan keputusan ini dibuat dengan mempertimbangkan aturan dari pusat. Atas surat keputusan bersama empat menteri, disebutkan untuk daerah yang belum masuk zona hijau kegiatan belajar masih dilakukan jarak jauh.

“Ada edaran menteri, sampai masuk zona hijau aktivitas pembelajaran dilakukan di rumah. Atas itu kita tetapkan untuk tetap sekolah secara daring. Sampai ada kebijakan baru dari kementerian,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Hendri Arulan menambahkan pada dasarnya sekolah-sekolah sudah siap untuk melanjutkan kegiatan belajar daring. Sistem yang digunakan sama dengan ketika pertama kali belajar daring diberlakukan saat awal penyebaran covid-19, Maret lalu.

“Pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan orang tua dan sarana prasarana sekolah. Kalau bisa dengan zoom (aplikasi video conference) pakai zoom meeting. Kalau tidak, penugasan melalui Whatsapp grup kelas juga bisa. Tergantung kesepakatan orang tua dan sekolah. Yang penting kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,” kata Hendri. (KS 08)