Batam, Keprisatu.com – Puluhan orang tua menyambut dengan bangga kepulangan SGIA Children Choir usai menorehkan prestasi luar biasa di dua kompetisi paduan suara internasional di Eropa. Rombongan pulang melalui Pelabuihan Internasional Ferry Batam Centre, Selasa (8/7/2025) malam.
Malam itu, rombongan anak anak dari SGIA Batam ini meluapkan kegembiraan mereka atas kepulangan mereka dan kembali bersua dengan keluarga besar: guru dan orang tua.
Seketika tangis haru dan pelukan hangat pecah mewarnai suasana, terutama ketika nama Indonesia diumumkan sebagai juara umum. Satu persatu para orang tua mengalungkan bunga kepada anak anak mereka yang sudah kembali ke tanah air Kota Batam .
Tangis Haru dan Sorak Bangga: Anak-anak SGIA Persembahkan Juara Dunia dari Panggung Eropa

Salah satu orang tua, Dr. Suyono MBA MM dan Widya, ayah-ibu dari Rigel Adelio Wiyon, mengaku sangat terharu melihat perjuangan anak-anak. “Kami menyaksikan betapa kerasnya latihan mereka, siang malam, tanpa mengeluh. Mereka tumbuh menjadi anak-anak yang tangguh, penuh semangat, dan pantang menyerah,” ujar Dr. Suyono.
Sedangkan menurut Widya, pengalaman ini bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga pendidikan karakter. “Rigel belajar kerja sama, mengatasi grogi, disiplin, dan membawa nama bangsa. Ini lebih dari sekadar lomba,” ucapnya penuh bangga. Keduanya juga menyampaikan terima kasih kepada SGIA atas pembinaan dan dukungan yang luar biasa.
“Sebagai orang tua, kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas akademis, tapi juga punya jiwa seni dan semangat global. Prestasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan holistik di SGIA berhasil membentuk generasi muda yang siap bersaing di panggung dunia,” tutup Dr. Suyono.
Dari Batam untuk Dunia: Anak-anak SGIA Menyanyi, Sekolah dan Orang Tua Menangis Bahagia
Daniel Dasalak, dirigen atau choirmaster Tim SGIA Children Choir dalam tur kompetisi ke Eropa, menyampaikan bahwa perjalanan ini merupakan pengalaman transformatif bagi seluruh peserta. “Bukan hanya tentang menang, tapi tentang bagaimana anak-anak belajar menjadi individu yang mandiri, disiplin, dan mampu menghargai proses,” ujarnya. Ia menyebut bahwa selama lebih dari dua minggu di luar negeri, anak-anak menunjukkan semangat tinggi serta sikap profesional yang mengagumkan.
Menurut Daniel, tantangan terbesar justru bukan di atas panggung, melainkan bagaimana anak-anak beradaptasi dengan lingkungan baru, perbedaan budaya, hingga ritme kegiatan yang padat. “Setiap harinya penuh latihan, evaluasi, dan perjalanan panjang. Tapi mereka menjalaninya dengan antusias. Mereka bukan hanya duta seni, tapi juga duta karakter bangsa,” kata Daniel yang juga sebagai pengajar.
Ia juga mengungkapkan bahwa kebersamaan tim selama perjalanan menjadi kunci kekuatan mereka. “Anak-anak saling mendukung, saling menguatkan. Ketika ada yang lelah atau gugup, yang lain langsung menyemangati. Ini adalah bentuk nyata dari nilai-nilai kolaborasi dan empati yang diajarkan di SGIA,” tambahnya.
Daniel berharap bahwa keberhasilan ini bisa menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk berani membawa siswa-siswinya tampil di ajang internasional. “Dengan persiapan matang dan semangat belajar yang tinggi, anak-anak Indonesia sangat mampu bersaing secara global. SGIA Children Choir sudah membuktikannya,” ujar Daniel. Daniel juga mengurai even yang dijalani anak anak asuhnya yaitu :
SGIA Children Choir Raih Juara Umum di Austria
Tim paduan suara anak-anak Sekolah Global Indo Asia (SGIA) Batam berhasil menjadi Grand Prix Champion dalam ajang Salzburg International Choral Celebration and Competition 2025 di Austria pada 26–30 Juni lalu. Selain Juara Umum, mereka juga meraih Juara 1 kategori Children’s Choir (Gold Diploma Level VI, skor 25,67) dan Juara 2 kategori Folklore (Gold Diploma Level IV, skor 23,96).
Indah Salazar, pimpinan SGIA Children Choir, menyatakan bahwa kemenangan ini merupakan buah dari latihan intensif dan semangat kolektif. “Anak-anak tidak hanya menyanyi, tapi juga membangun karakter dan kedewasaan melalui proses ini,” ujarnya. Prestasi ini memperlihatkan kemampuan vokal, interpretasi musikal, dan kekompakan tim anak-anak Indonesia.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua yang memberikan dukungan penuh sejak masa persiapan. “Kami semua bersatu untuk satu tujuan: mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia dan membuktikan bahwa anak-anak kita mampu bersaing secara global,” kata Indah dari Austria.
Sekolah pun menyambut kemenangan ini dengan penuh syukur. SGIA menegaskan komitmennya untuk terus mendukung bakat anak-anak, terutama di bidang seni. Keikutsertaan dalam ajang internasional ini dianggap sebagai bagian dari pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran akademik.
Borong Medali dan Penghargaan Budaya di Jerman
Setelah sukses di Austria, SGIA Children Choir melanjutkan kiprahnya di The 13th Johannes Brahms Choir Competition and Festival di Wernigerode, Jerman, pada 2–6 Juli 2025. Mereka kembali bersinar dengan menyabet Juara 1 kategori Children’s Choir (Gold Diploma Level V, skor 25,11) dan Juara 1 kategori Pop and Jazz A Cappella (Gold Diploma Level IV, skor 23,94), serta masuk sebagai finalis Grand Prix.
Yang paling membanggakan, SGIA menerima Special Prize for Outstanding Performance of an Indonesian Traditional Piece lewat lagu “Janger” karya Wahyu Purnomo. “Penampilan anak-anak sangat mengesankan juri. Mereka menyanyi dengan teknik yang bersih dan energi luar biasa,” ujar Indah Salazar.
Dr. Suyono dan Widya menyebut momen saat SGIA menerima penghargaan atas lagu Janger sebagai pengalaman paling emosional. “Kami merasa budaya Indonesia benar-benar dibawa ke panggung dunia. Ini bukan hanya soal medali, tapi soal misi kebangsaan,” tutur mereka.
Bagi SGIA, keberhasilan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan lebih besar. Pihak sekolah menyatakan bahwa ajang internasional seperti ini akan terus diupayakan menjadi bagian dari kurikulum pengembangan karakter siswa. “Kami ingin anak-anak mencintai Indonesia, tapi juga siap menjelajahi dunia,” tegas pernyataan sekolah.
Galeri Kegiatan
(KS03)
Editor : Tedjo