Beranda Olahraga Batam Menuju Kejurnas dan Pra PON, Atlet IPSI Ikuti Pelatda di Batam

Menuju Kejurnas dan Pra PON, Atlet IPSI Ikuti Pelatda di Batam

137
0
Pata atlet IPSI sedang menjalani pelatda di Batam
Pata atlet IPSI sedang menjalani pelatda di Batam

Batam, Keprisatu.com  –Ajang Pekan Olahraga Nasional bakalan ditaja pada 2024. Salah satu atlet yang sidah melakukan pwrsiapan adalah dari cabang pencaksilat. Atlet yang akan dikiirim ke PON harus mengikuti seleksi pra PON dan Kejurnas pada 2023.

Untuk menjaring atlet menuju ke pra PON, Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepulauan Riau sejak hari, Sabtu (25/2/2023) hingga Minggu, (26/2/2023) kemarin memanggil seluruh atlit Pencak Silat yang berasal dari 2 kota dan 3 kabupaten yang ada di Provinsi Kepri untuk berkumpul di Batam

Adapun tujuan dari pemanggilan atlit-atlit pencak silat peraih medali emas dalam ajang Porprov Kepri tahun lalu adalah dalam rangka persiapan pelaksanaan pemusatan latihan daerah atau Pelatda dalam menghadapi Kejuaraan Nasional Silat dan juga Pra PON yang akan dilaksanakan bulan Juni 2023 mendatang di Solo.

Ketua IPSI Kepri Sugianto tengah memantau peaerta Pelatda

Ketua Pengprov IPSI Kepri, Sugianto mengatakan sebanyak 28 atlet pencak silat peraih medali emas yang berasal dari kota Batam, kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Karimun, dipanggil ke Batam untuk persiapan pemusatan latihan daerah atau pelatda.

“Kemarin kita (Pengprov) telah mengumpulkan seluruh atlit-atlit pencak silat peraih medali emas diajang Porprov Kepri, untuk berkumpul di Batam dalam rangka persiapan Pelatda,” ucap Sugianto kepada media ini melalui sambungan telpon, Senin (27/2/2023).

Dia mengatakan, sebelum dimulainya pelatihan seluruh atlit tersebut dilakukan karantina sehari yang dipusatkan di Asrama Haji Batam untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim kedokteran.

Kemudian, keesokan harinya, Minggu (26/2/2023) pagi bertempat di Stadion Temenggung Abdul Jamal Muka Kuning kota Batam, seluruh atlit itu menjalani tes awal kemampuan fisik yang dilakukan oleh pelatih pelatih yang mempunyai sertifikasi nasional dan sertifikasi provinsi.

“Tes awal kemampuan fisik dilakukan oleh pelatih pelatih bersertifikasi nasional dan daerah,” jelasnya.

Kenapa hal itu harus dilakukan, dengan lugas Sugianto yang juga merupakan Anggota Komisi III DPRD Kepri menjelaskan, untuk mengetahui seberapa layak dan mampu para atlit-atlit tersebut menghadapi Kejuaraan Nasional Pencak Silat dan juga Pra PON nantinya

Kemudian, setelah melaksanakan tes awal ini, para atlit-atlit tersebut akan dikembalikan lagi ke daerahnya masing-masing, untuk melakukan latihan secara mandiri selama dua bulan, dengan menjalani program-program pelatihan yang telah ditetapkan oleh pengurus provinsi.

“Porsi latihan antar seluruh pengkot dan pengkab IPSI se Kepri kita buat sama. Tidak ada perbedaan,” tutur Politisi dari Partai PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Riau ini.

Selanjutnya, setiap bulannya pengurus provinsi akan melakukan evaluasi terhadap para atlit-atlit yang melakukan latihan mandiri tersebut didaerahnya masing-masing.

“Kita lihat grafiknya nanti naik apa tidak. Jika naik, maka atlit tersebut layak untuk kita berangkatkan,” imbuhnya.

Masih menurut Sugianto, setelah para atlit itu mengikuti latihan mandiri di daerahnya masing-masing selama dua bulan, pihaknya akan melanjutkannya dengan melakukan uji tanding (tryout) keluar daerah.

“Ada tiga daerah di Indonesia yang menjadi target kami untuk uji tanding yakni, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Sumatera Selatan,” sebutnya.

Pihaknya berharap, dengan dilakukannya serangkaian persiapan dan pelatihan daerah, diharapkan akan muncul atlit-atlit pencak silat yang berkualitas, yang dapat mengharumkan nama daerah Kepri di kancah nasional dan juga internasional.

“Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kepri, agar kami pengurus provinsi IPSI Kepri bisa melahirkan atlit-atlit pencak silat yang bisa mengharumkan nama daerah Kepri di ajang nasional dan internasional,” pungkasnya. (ks03)

editor : teguh joko lismanto