
Lampung, Keprisatu.com – Seorang siswa sekolah dasar di Lampung Selatan membuat suasana upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia mendadak tegang sekaligus haru. Saat tali pengait bendera terlepas di tengah prosesi sakral di Lapangan Merpati, Desa Way Muli Induk, Kecamatan Rajabasa, Minggu (17/8/2025), upacara sempat terhenti. Namun, di tengah kebingungan petugas, seorang bocah berusia 10 tahun dengan berani maju mengambil inisiatif.
Anak tersebut bernama Raiihan Diaz Rinawi, murid sekolah dasar yang kala itu menjadi peserta upacara. Tanpa ragu, ia memanjat tiang bendera setinggi 12 meter hanya bermodalkan keberanian. Detik demi detik yang menegangkan membuat ratusan pasang mata terpaku, sebagian menahan napas, sebagian lain bersorak memberi semangat. Aksi heroik itu berlangsung cepat, seakan bocah kecil tersebut paham betul arti kemerdekaan yang sedang diperingati.
Dengan cekatan Raiihan memperbaiki tali pengait yang terlepas, hingga bendera Merah Putih kembali siap dikibarkan. Sorak tepuk tangan riuh membahana setelah ia turun dengan selamat, menciptakan momen dramatis yang membekas di hati para peserta upacara. Keberanian bocah kecil ini bukan sekadar menyelamatkan jalannya upacara, melainkan juga menjadi simbol nyata bahwa jiwa patriotisme bisa tumbuh dan bersinar dari siapa saja, tanpa memandang usia.
Teriakan masyarakat yang menyemangati Raiihan pun bergemuruh tatkala bocah yang duduk di bangku kelas 5 ini dengan cepat memanjat tiang tersebut. Mereka juga berteriak kepadanya untuk berhati-hati karena kondisi angin yang kencang.
Camat Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Firdaus menjelaskan peristiwa itu terjadi saat lagu kemerdekaan akan berkumandang.
Benar peristiwa itu pagi tadi, jadi terjadi saat lagu Indonesia Raya mau dinyanyikan benderanya terlepas dari tali pengait. Namun bendera merah putih nggak sampai terjatuh ke tanah karena langsung dipegang,” katanya, saat dikonfirmasi detiksumbagsel, Minggu.
Kemudian dengan kondisi tersebut, datang Raiihan yang menawarkan diri untuk memperbaiki tali tersebut. “Iya dia datang langsung bilang mau perbaiki itu, dia ini anggota Pocil dari Lampung Selatan. Akhirnya dia manjat tiang itu untuk memperbaiki tali, alhamdulillah berjalan lancar dan pelaksana upacara selesai,” jelasnya.
Dalam upacara itu, kata Firdaus, Raiihan diberikan banyak pujian karena aksinya yang nekad memperbaiki tali meski dalam kondisi berbahaya.
“Kami semua yang di sana tadi mengucapkan banyak terima kasih kepada Raiihan atas aksinya. Kegiatan upacara memperingati detik-detik proklamasi berjalan lancar atas aksinya,” ujarnya.
Atas aksinya tersebut, Firdaus bilang pihaknya akan memberikan santunan terhadap Raiihan dengan memberikan kebutuhan sekolahnya.
“Pasti, kami sudah memberikan tali asih. Kedepan pemerintah Kecamatan Rajabasa akan memberikan kebutuhan Raiihan untuk bersekolah,” ujarnya. (*)
Sumber : detiksumbagsel