Keprisatu.com – Mendagri Prof. DR. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA, PhD mengingatkan keberadaan KEK Galang Batang, Bintan, Kepri, jangan hanya menguntungkan investor. Mantan Kapolri ini juga meminta persoalan lingkungan harus menjadi perhatian bersama ke depan.
Tito mengakui kehadiran pihak swasta dan investor memang akan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dari data yang masuk ke Depdagri selama pandemi covid-19 hanya ada tiga daerah yang pertumbuhannya positif. Hal itu karena kontribusi pihak swasta yang cukup besar dalam pergerakan ekonomi. Tiga daerah itu adalah Morowali, Halmahera Timur, dan Papua.
“Kehadiran PT BAI di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Galang Batang, Bintan, ini juga harapannya mampu berperan yang sama. Karena situasi saat ini perlu dukungan pihak swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Karena tidak mungkin semua hanya bersandar pada belanja pemerintah,” jelas Tito.
Tito melakukan kunjungan kerja ke PT Bintan Alumina Indonesai (BAI) di KEK Galang Batang, Bintan, Kepri pada Ahad (9/5/2021). Ikut mendampingi Tito, Gubernur Provinsi Kepri H. Ansar Ahmad SE MM, Kogabwilhan I, Danrem 033 Wira Pratama, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum DR Bahtiar, Dirjen Otonomi Daerah Akmal, Dirjen Keuangan Daerah Adrian, Dirut PT BAI Santoni, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Kepri.
Menurut Tito, pemerintah sangat membutuhkan investasi untuk membangun sebuah kawasan, tapi persoalan lingkungan harus juga menjadi prioritas. Karena itu, Mendagri meminta PT BAI memikirkan soal polusi karbon, jangan sampai ke masyarakat, apalagi sampai ke Singapura.
“Karena PT BAI menggunakan power plan sendiri yang berbahan bakar batu bara, maka persoalan polusi karbon harus ada solusi yang cerdas,” tegas Tito.
Tito yang mantan Kapolri ini minta investor juga harus merawat lingkungan di sekitarnya. Termasuk bukit di sekitar kawasan PT BAI jangan sampai gundul dan gersang.
Dukung Perekrutan Tenaga Kerja Lokal
Pemerintah, lanjut Tito, juga mendukung penuh investor untuk merekrut tenaga kerja lokal dalam bentuk komitmen yang jelas dan menjadi persetujuan oleh semua pihak.
“Kita juga minta bahan material untuk mensuplai kebutuhan industri di Galang Batang sebisanya lokal konten dan upayakan seminimal mungkin bahan impor,” pintanya.
Tito mencontohkan daerah Morowali dan Halmahera Timur di mana semua produk lokal baik pertanian, peternakan, dan produk UKM terserap oleh pihak swasta yang investasi di daerah itu.
“Jangan hanya menguntungkan investor saja, tetapi juga harus menguntungkan masyarakat, Pemkab, Pemprov, dan pemerintah pusat,” pungkasnya. (ks04)