Keprisatu.com – Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam Nomor Urut 1, Lukita Dinarsyah Tuwo dan Abdul Basyid Has memiliki beberapa program unggulan. Salah satu program tersebut yakni Kartu Batam Bahagia, yang memenuhi semua aspek kebutuhan masyarakat Batam.
“Pasangan Lukita dan Basyid tidak mau memberikan janji saja, tetapi ini merupakan program kerja nyata yang nantinya akan dilaksanakan jika memang diberi amanah dan terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bata,” kata Azhari, salah seorang tim sukses Lukita-Basyid.
Azhari menjelaskan, program Kartu Batam Bahagia ini memiliki beberapa program unggulan, seperti gratis biaya pendidikan mulai dari jenjang PAUD hingga Sekolah Menegah Pertama (SMP), baik sekolah negeri maupun swasta. Tak hanya itu, paslon ini juga akan memberikan program beasiswa kuliah gratis bagi anak-anak yang berprestasi maupun dari keluarga yang tidak mampu.
“Pasangan ini juga akan lebih memperhatikan kebutuhan lansia di mana akan diterbitkan Kartu Batam Bahagia Lansia untuk mengakomodir kebutuhan lansia di Batam,” kata Azhari lagi.
Menurut Azhari, dalam berkompetisi di Pilkada Kota Batam, paslon Lukita-Basyid mengusung visi “Mewujudkan Batam Bahagia Mendunia Berdasarkan Gotong Royong”. Mereka juga memiliki 3 misi Pro, yakni Pro Rakyat, meliputi Batam Berdikari, Batam Cerdas, Batam Peduli, Batam Beriman, Batam Sehat dan Batam Melayani.
Selain itu, paslon ini juga memiliki misi Pro Kerja yakni dengan program Batam Kerja dan misi Pro Sejahtera, yang mana akan dilakukan dengan program Batam Damai, Batam Hijau Lestari dan Batam Asiiik.
“Pasangan ini juga memiliki 25 program unggulan untuk pencapaian visi misi tersebut, yang akan dipopulerkan lebih lanjut dengan 25 Program Luar Biasa. Selain itu, tagline motivasi yang digaungkan yakni Yuukk Berubah, mengajarkan masyarakat Batam bersama mengaktualisasikan diri merubah kondisi saat ini yang masih belum berpihak dan mensejahterakan masysrakat,” kata Azhari.
Dalam menjalankan kampanye, lanjut Azhari, Paslon Lukita-Basyid juga sangat memperhatikan protokol kesehatan, dengan sistem kampanye aman door to door dan mengurangi berinteraksi dengan warga dalam jumlah besar atau membuat kerumunan. Kami lebih banyak menggunakan medsos dan multimedia yang langsung menyentuh kepada masyarakat,” jelas Azhari.(aini)
