Palembang, Keprisatu.com – Ibukota Sumatera Selatan yaitu Palembang menyisakan cerita sendiri bagi para petinju dari Propinsi Kepri.
Kota empek-empek ini memang bersahabat bagi cabang olahraga tinju Kepri khususnya mereka yang telah berhasil menorehkan prestasi terbaiknya di ajang POPNAS.
Kegelisahan atas kegagalan di Pra PON I Makasar Juli lalu, agagnya sungguh membekas, namun tidak membuat semangat berhenti dan terus gagal.
Adalah seorang remaja, kelahiran Kota Batam, 16 tahun yang lalu, Lionel Efraim Silalahi. Lionel adalah putera ke-2 dari 4 bersaudara ini berhasil meraih emas.
Raihan ini benar benar bisa memuaskan dahaga dan rasa haus akan medali emas yang tak kunjung diraih oleh seluruh Cabor yang diikuti atlet Kepri.
Lionel sempat bertanding di Kelas 54 Kg, dengan status Lolos POPNAS sebagai Runner up, setelah dikalahkan dengan KO oleh Rizky (SUMUT) tahun lalu.
Namun dengan semangat yang berbeda, Lionel seolah tak ingin mengulang dengan kekalahan yang menyakitkan, Lion (sapaan Lionel) terus mengasah diri di Camp WBC markas atlit PPLP.
Di bawah asuhan Pelatih PPLP Pilo dan Jonelyn, Lion terus mempertajam pukulan dan menambah stamina fisik yang masih kendor dengan hampir tiap hari berlatih.
Setiap Rabu dan Jumat, dia kembali ke Camp RBC tempat dimana dia dibentuk menjadi atlit tinju yang sesungguhnya.
“Jadi saya berlatih di dua tempat yang berbeda, di PPLP dan di sasana saya, apa yang sudah saya pelajari dari tulang Op Jeisa dilanjutkan dan dipertajam oleh tulang (paman) Paima dan tulang Gilbert, ” terang Lion tanpa malu malu menyapa sang paman dengan panggilan khas Batak.
“Saya senang karena 3 orang tulang saya (Paman) melatih saya dengan baik, yaitu Tulang Op Jeisa (Red Pilo Anthony), tulang Gilbert (red Rionando) dan tulang Paima (Red Rido Sesarius) ,” lanjut Lion.
Kata Lion, dari ketiga Pamannya ini, yang telah membentuk, menempa dan mengasah Lion menjadi seorang petinju, bahkan menjadi juara.
Memulai menjadi Petinju Usia Dini, ketika masih kelas 4 SD, Lion berlatih di sasana Rionando Boxing Camp (RBC) Batam, berlatih di bawah asuhan sang paman tidak membuat Lion kecil cengeng dan manja.
“Bakat tinjunya memang sudah kelihatan karena dia cepat nangkap kalau di ajari, mulai belajar dasar tinju sampai pola pukulan yang sulit, dia bisa tangkap, ” imbuh Rio pelatih dan Pemilik Sasana RBC Batam.
Berbagai kejuaraan yang diikuti Lion, Batam Fight Boxing Day, berhasil meraih Juara I dan Kejurnas Junior Tahun 2022 di Medan, Sumatera Utara meraih Medali Perak, serta Perak Pra Popnas Jakarta Tahun 2022.
Januari 2023 PPLP KEPRI yang tadinya dibiayai oleh APBN, harus tergeser pasca Tinju tidak masuk DBON dari Program Kemenpora, namun masih dapat dibiayai oleh APBD masing-masing.
Lion pun masuk menjadi Atlit PPLP mewakili Sasana RBC bersama Viona, bergabung dengan teman-teman yang lain dari Sasana WBC Batam (6 orang atlit PPLP cabor Tinju) di bawah Pelatih Pilo Anthony dan Jonelyn Ebusca Erzon lion semakin matang dan tajam.
Putera Sonang Silalahi dan Eriana Br. Butar Butar ini, terbilang rajin beribadah karena ibunya adalah seorang guru sekolah minggu di Gereja HKI Resort Khusus Sei Tiban, kerap di minta memimpin doa di acara gereja dan keluarga.
Bahkan kesan maskulin seorang petinju dalam dirinya, seakan hilang ketika mendampingi sang ibu belanja di Pasar Jodoh.
“Dia suka nemani saya belanja,” ungkap Eri. Lanjut bercerita dalam perjalanan pulang bersama sang ibu, Lion mengungkapkan ingin memberikan hadiah Juara 1 di ulangtahun pernikahan bapak dan ibunya yang ke 18 tahun yang jatuh persis di tanggal final 2 September.
“Puji Tuhan, kami senang sekali kemenangan Lion membuat saya tidak berhenti bersyukur kepada Tuhan, bahkan saya puasa beberapa hari ini berdoa supaya Lion juara, dan ini jadi kado spesial bagi ulang tahun pernikahan kami, ungkap sonang dan eri bersamaan, ” ujar Rio.
Siswa Kelas X SMAN 4 Batam ini, berhasil tampil memukau sejak babak penyisian dengan mengalahkan M. Fitra Aulia (KALTIM), sementara itu di Perempatfinal mengkandaskan impian Kenly Esa Putra (NTT).
Di semifinal Lion tampil perkasa mengalahkan Aldo Saragih (SUMUT) dan di partai pamungkas mengalahkan Abd. Halim Hafit (DKI).
Menerima kabar kemenangan Lion dan hasil tinju Kepri di POPNAS, “Saya bangga dan senang atas keberhasilan siswa SMAN 4 Batam 1 Emas 2 Perunggu,” ungkap Riska salah seorang Guru SMAN 4 Batam, yang sering berkomunikasi dengan Rio (Sekretaris Pengprov Pertina Kepri) terkait permasalahan atlit tinju.
“Semoga lion tetap menjadi pribadi yang rendah hati, tidak sombong dan tetap rajin berlatih, ” ungkap salah seorang keluarga lion. (KS03)
Editor : Tedjo