Tanjungpinang, Keprisatu.com – Wahyu Wahyudin, Ketua Komisi 2 DPRD Propinsi Kepri, meminta agar kantor Gubernur menjadi pilot project PLTS Atap.
Politisi dari Fraksi PKS itu menyampaikan usulan tersebut, usai Gubernur Ansar Ahmad bertemu CEO Gurin Energy, Assaad W. Razzouk ketika membahas rencana pembangunan PLTS berkapasitas 2 Gigawatt di Kabupaten Karimun.
Pemasangan PLTS ini bakalan menjadi media kampanye kepada masyarakat untuk beralih dari energi kotor ke energi bersih. Dengan demikian, mengurangi ketergantungan kepada PLN.
“Percontohan ini sangat penting agar masyarakat beralih menggunakan listrik tenaga surya yang ramah lingkungan,” katanya.
Ketua Komisi II itu juga menerangkan, jika berhasil, seluruh perkantoran pemerintah di Kepri harus menggunakan PLTS atap. Perlahan, pemerintah mengajak masyarakat turut menggantikan atap rumah mereka dengan PLTS atap.
Wahyu mengungkapkan, saat ini PLN sudah diwajibkan membeli 100 persen kelebihan daya listrik bersih dari PLTS atap. Dengan demikian, penggunaan PLTS atap akan menjadi sumber pendapatan masyarakat di masa yang akan datang.
Wahyu juga meminta agar perkantoran Gubernur menjadi pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.
“Jadi saya berharap Pemprov segera mengganti atap kantor dengan panel surya, jangan ditunda lagi,” ujarnya.
Terkait usulan tersebut, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyambut baik. Ansar mengatakan, ia akan memeriksa ketersediaan anggaran untuk merealisasikan usulan tersebut.
Jika terealisasi, Ansar nantinya akan meminta kompensasi ekspor (penjualan kelebihan daya) kepada perusahaan penyedia PLTS atap.
Sesuai Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2021, PLN diwajibkan membeli 100 persen kelebihan daya dari penyedia PLTS atap.
Kelebihan daya yang dihitung yaitu selisih penggunaan daya dan jumlah daya yang dihasilkan PLTS atap. (KS03)
Editor : Teguh Joko Lismanto