Keprisatu.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Kepri menggelar musyawarah bersama 15 pengurus cabang olahraga (cabor) di Kepri. 15 cabor yang lolos PON tersebut, akan berlaga pada PON 2021 di Papua mendatang.
Ke 15 cabor dimaksud adalah futsal, layar, tinju, sepaktakraw,, catur, biliar, wushu, muaythai, atletik, karate, menembak, pencaksilat, renang, selam, dan tarung drajad.
Musyawarah yang berlangsung di Saung Sunda Sawargi Batam Centre Sabtu (4/7/20) ini sedianya dihadiri oleh Ketua Umum KONI Usep RS, yang kemudian mewakilkan kepada HZ Dadang AG selaku Wakil Ketua KONI.
Menurut Dadang, PON dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2020. Namun akibat pandemic corona, maka PON ditunda setahun kemudian, yaitu di 2021 di Papua.
Terkait pembiayaan dan penganggaran, KONI sudah pernah menyusunnya. Namun lantaran mundurnya pelaksanaan PON, praktis semua yang sudah disusun, berubah semua.
Dadang menjelaskan sebenarnya , kewenangan penganggaran apa saja yang dibutuhkan oleh para atlit, official dan pendukung lainnya saat PON, merupakan hak prerogatif dari Pengrus KONI.
Namun, Dadang memandang penting pihaknya untuk mengakomodir cabang cabang olahraga yang akan berlaga pada PON Papua 2021 mendatang, karena spesifikasi antar cabor dan kebutuhannya berbeda .
Musyawarah ini juga bertujuan untuk mendengar laporan langsung dari ke 15 cabor, apa saja program yang akan mereka paparkan dan laksanakan, menjelang PON mendatang.
Lantaran waktu PON bergeser, tentu banyak hal yang bergeser seperti target , capaian, dan program kerja.
Ada beberapa poin yang disampaikan pada musyawarah , dimana rencana kegiatan yang akan dilaksanakan cabor, nantinya akan dimasukkan ke dalam anggaran . “Ada pelatda persiapan PON 2021 (Januari – Agustus), ada pelatda penuh (TC) pada September dan dipusatkan di KONI,” jelas Dadang .
Hal lain yang direncanakan yaitu soal kesehatan para atlit dan official pelatih yang akan dicover BPJS Ketenagakerjaan.
Hal lain yang disinggung adalah soal bonus. Dadang mengutarakan bahwa salah satu bentuk rangsangan kepada para atlit adalah adanya bonus yang merupakan penghargaan atas prestasi yang diraih.
“KONI berikan penghargaan, sementara cabor mengukir prestasi, ada baiknya juga kalau bonus ini didengungkan jauh jauh hari untuk memberikan rangsangan kepada para atlit.
Namun, Dadang juga meminta kepada para cabor cabor selain untuk bersikap realistis dan sesuaikan antara target dan kemampuan , juga mencari persamaan dan tidak memperbesar perbedaan.
Tujuanya yaitu,”Untuk meningkatkan prestasi olahraga Kepri di Tingkat Nasional di PON sebagai ukuran tertinggi perolehan prestasi di tingkat nasional,” jelas Dadang.
Untuk itu, diluar 15 cabor yang sudah lolos PON, tentu KONI masih punya tangungjawab untuk membina cabor cabor selain yang sudah lolos PON, untuk mengukir prestasi seperti di tingkat daerah, regional, maupun internasional.
Bicara target di PON mendatang, Dadang mengungkapkan bahwa target Kepri adalah dibawah urutan 20. “Semoga dengan persiapan yang matang, apa yang kita targetkan bisa terpenuhi,” ujar Dadang. (KS03)