Batam, Keprisatu.com – Sebanyak lebih dari 30 ribu umat muslim dari berbagai penjuru Kepulauan Riau (Kepri) memadati Masjid Agung Raja Hamidah, Batam Center, Senin malam (22/9/2025) dalam acara Doa bersama dan istigosah dengan tema Dari Kepri untuk Indonesia.
Jamaah datang tidak hanya dari Batam, tetapi juga dari kabupaten dan kota lain di Kepri, sehingga suasana semakin semarak dengan kebersamaan yang terasa hangat.
BACA JUGA : Iman Sutiawan Pimpin Paripurna Penetapan Rancangan Perubahan APBD menjadi PERDA
Doa bersama itu dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Agama RI, Romo H. Muhammad Syafi’i, serta Ketua DPRD Kepri, Iman Sutiawan, yang turut didampingi sejumlah tokoh masyarakat, alim ulama, dan pejabat daerah. Kegiatan ini menjadi momentum spiritual yang mempererat persatuan sekaligus mendoakan keselamatan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia.
Hadir sederet Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), unsur TNI-Polri, anggota DPRD dari kota hingga provinsi, serta anggota DPD RI dapil Kepri Ismet Abdullah yang dikenal sebagai Gubernur Kepri pertama, dan Endipat Wijaya, Ketua KONI Kepri Usep RS dan para kepala daerah, alim ulama, hingga tokoh masyarakat larut dalam lantunan zikir dan doa bersama.
Acara yang digelar selepas salat Isya ini ditujukan sebagai bentuk doa bersama agar Indonesia senantiasa aman, damai, dan dijauhkan dari segala bentuk perpecahan. Kehadiran masyarakat dalam jumlah besar menjadi bukti kuatnya kepedulian terhadap situasi kebangsaan.
Kepadatan jamaah membuat seluruh area masjid sesak hingga meluber ke pelataran. Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, mereka larut dalam lantunan doa, zikir, dan istighosah yang digelar selepas salat Isya, menciptakan atmosfer religius yang menyentuh hati semua yang hadir.
Usai acara, Wakil Menteri Agama Romo Syafi’i menegaskan bahwa istighosah ini adalah wujud kesadaran spiritual masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa melalui doa.
Ia menyebut doa bersama menjadi bagian dari ikhtiar memohon pertolongan Allah agar Indonesia dilindungi dari fitnah dan perpecahan.
“Persatuan dan kekompakan adalah syarat mutlak bagi pembangunan nasional yang kini tengah digencarkan Presiden Prabowo Subianto. Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini selain menyatukan semua elemen di Kepri, juga memberi sumbangan bagi ketenangan Indonesia,” ujarnya.
Ketua DPRD Kepri, Iman Sutiawan, menekankan bahwa kegiatan ini lahir dari dorongan masyarakat, khususnya para ulama, guru, dan pengasuh pondok pesantren.
“Acara ini diisi doa bersama yang menjadi wadah yang luas untuk memperkuat persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Kepri. Ini menunjukkan betapa besar perhatian masyarakat kita, khususnya kalangan religius, terhadap kondisi bangsa,” ujar Iman Sutiawan.
Menurutnya, posisi strategis Kepri sebagai beranda depan NKRI berada di jalur perdagangan internasional Selat Malaka dan Laut Cina Selatan harus diimbangi dengan kekuatan sosial masyarakatnya. Keunggulan terbesar Kepri, lanjut Iman, terletak pada kerukunan warganya yang beragam etnis, budaya, dan agama.
Iman juga menekankan pentingnya doa bersama di tengah dinamika sosial-politik nasional yang kian menghangat. Doa, kata dia, bukan hanya ikhtiar spiritual, tetapi juga energi untuk memperkuat ikatan kebangsaan.
“Apapun latar belakang kita, Melayu, Bugis, Jawa, Batak, Tionghoa, Minang, atau lainnya; apakah Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, atau Konghucu kita semua adalah satu Indonesia Raya,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyampaikan rasa bangga melihat kekompakan warganya. Ia mengapresiasi Forkopimda yang selalu hadir menjaga kondusifitas.
“Alhamdulillah, masyarakat Batam tetap solid. Informasi yang saya terima, malam ini kurang lebih 30 ribu orang hair dalam doa bersama,” pungkasnya. (KS03)
Editor : Teguh Joko Lismanto
