Beranda Internasional Kantor Berita China Revisi Klaim Batik Kerajinan dari Negaranya

Kantor Berita China Revisi Klaim Batik Kerajinan dari Negaranya

Batik Korpri salah satu pakaian wajib aparatur sipil negara (ASN) Indonesia.

Keprisatu.com – Kantor berita pemerintah China, Xinhua lewat Twitter resminya @XHNews pada Minggu (12/7/2020) lalu sempat mengklaim Batik sebagai kerajinan tradisional China. Klaim tersebut direvisi media China tersebut
pada Senin (13/7/2020).

“Kerajinan cetak lilin China kuno sangat terampil dan memakan waktu. Kerajinan ini juga dikenal sebagai batik, sebuah kata yang berasal dari Indonesia yang mengacu pada teknik pewarnaan tahan lilin (wax-resist) yang dipraktikan di banyak bagian di dunia,” tulis Xinhua dalam kicauan di akun Twitter resminya, @XHNews seperti dilansir cnnindonesia.

Lewat unggahan terbaru itu, pihak Xinhua juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan menyebut akun Twitter resmi @Kemlu_RI.

Sebelumnya Xinhua mengunggah sebuah video singkat yang menyebutkan bahwa batik tulis sebagai kerajinan tradisional asal China.

Dalam video berdurasi 49 detik tersebut, Xinhua menuliskan bahwa batik merupakan kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis China.

Kantor berita resmi pemerintah China itu juga menyebut, batik biasanya digunakan oleh etnis minoritas yang berada di daerah Guizhou dan Yunan.

Batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Tradisi batik di Nusantara sendiri dimulai sejak masa Kerajaan Majapahit. Hal itu dibuktikan oleh sejumlah arca batu dari zaman Kerajaan Majapahit. Konon, Arca Harihara, yang merefleksikan pendiri Majapahit, Raden Wijaya, mengenakan motif batik kawung.

Beberapa catatan juga menyebut bahwa perkembangan tradisi batik meluas seiring dengan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa.(ks01)