Johorbahru, Keprisatu.com – Forum Malaysia–Indonesia Sosial, Ekonomi, dan Kebudayaan (Malindo Sosek) kembali digelar, kali ini di Johor Baru, Malaysia, pada 7 Agustus 2025.
Pertemuan bilateral ini menjadi wadah penting untuk mempererat hubungan di berbagai sektor strategis. Dari Provinsi Kepulauan Riau, hadir Kepala Dinas Kebudayaan Kepri, Dr. Juramadi Esram, bersama sejumlah kepala dinas terkait dan perwakilan dari Polda Kepri.
Menurut Dr. Juramadi Esram, kehadiran Kepri dalam forum ini bukan sekadar memenuhi undangan, tetapi juga membawa kepentingan daerah untuk dibicarakan di tingkat bilateral.
“Kebudayaan menjadi salah satu pintu yang menghubungkan masyarakat dua negara. Melalui kerja sama ini, kita berharap hubungan Kepri dan Johor makin erat, tidak hanya di tataran pemerintah, tetapi juga di hati masyarakatnya,” ujarnya.
Forum tersebut membahas agenda-agenda penting seperti kerja sama di bidang kebudayaan, sosial, ekonomi, serta keamanan wilayah. Isu-isu mendesak seperti penguatan hubungan masyarakat perbatasan dan pertukaran informasi strategis juga menjadi sorotan.
Di bidang kebudayaan, pihak Malaysia menampilkan beragam atraksi kesenian dan pameran budaya sebagai wujud keterikatan sejarah Melayu yang telah terjalin sejak dahulu.
Pada sektor sosial dan ekonomi, pembahasan meliputi ketenagakerjaan, kesehatan, peningkatan kunjungan wisata, dan keamanan perbatasan. Dr. Juramadi menekankan bahwa Kepri siap menjadi jembatan interaksi positif antara kedua negara.
“Kepri berada di garis terdepan hubungan Indonesia–Malaysia. Kami siap mendukung semua program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya.
Forum Malindo Sosek 2025 dibuka secara resmi oleh Timbalan Setiausaha Negeri Johor Baru. Acara pembukaan berlangsung meriah, ditandai dengan pemukulan gong oleh YB Timbalan Setiausaha Negeri, yang disambut tepuk tangan seluruh peserta. Suasana penuh keakraban mewarnai jalannya kegiatan sejak awal.
Selama dua hari pelaksanaan, forum ini menghasilkan sejumlah pokok pikiran yang menjadi acuan pengembangan hubungan bilateral. Kesepakatan tersebut meliputi penguatan di bidang kebudayaan, peningkatan kerja sama ekonomi, dan pengamanan perbatasan yang lebih efektif. (KS03)
Editor : Tedjo