Beranda Batam Jembatan Batam-Bintan Tidak Masuk Daftar Jembatan Nasional yang Akan Dibangun 2022

Jembatan Batam-Bintan Tidak Masuk Daftar Jembatan Nasional yang Akan Dibangun 2022

Jembatan Batam-Bintan Tidak Masuk Daftar Jembatan Nasional yang Dibangun 2022
Foto: Dokumen PUPR.
Jembatan Batam-Bintan Tidak Masuk Daftar Jembatan Nasional yang Dibangun 2022
Foto: Dokumen PUPR.

Keprisatu.com – Jembatan Batam – Bintan yang sudah digadang-gadang  di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ternyata tidak termasuk jembatan nasional akan dibangun pada tahun 2022. Hanya ada sembilan jembatan nasional yang akan dibangun di Indonesia dan Jembatan Batam-Bintan tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian menyebutkan segera akan dibangun jembatan nasional sepanjang 20.188 meter pada tahun 2022 menggunakan alokasi dana sebesar Rp 6,9 triliun. Jembatan-jembatan tersebut untuk meningkatkan konektivitas antar daerah di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan jalan dan jembatan nasional.

Adapun dana tersebut merupakan bagian dari anggaran untuk program infrastruktur konektivitas dengan total alokasi sebesar Rp 37,3 triliun atau 93,94 persen dari seluruh anggaran yang diberikan. Sedangkan sebanyak Rp 2,4 triliun atau 6,06 persen lain akan digunakan untuk program dukungan manajemen, seperti kebutuhan gaji pegawai dan belanja operasional.

Sayangnya Jembatan Batam – Bintan tidak masuk di antara jembatan yang akan dibangun dan dibiayai menggunakan anggaran tersebut. Adapun 9 jembatan nasional sepanjang 20.188 meter yang segera dibangun tahun ini, antara lain: Jembatan Sei Wampu di Sumatera Utara, Jembatan Way Rarem di Lampung, Ciloseh di Jawa Barat, Sungai Ratah Kalimantan Timur, Sungai Sambas Besar Kalimantan Barat, Anak Nyum Cs di Papua, Pembangunan Jembatan Kretek 2 di Daerah Istimewa Yogyakarta, Pembangunan Jembatan Ruas Tiong Ohang – Long Pahangai Pararel Perbatasan Kalimantan Timur, dan Pembangunan Jembatan dan Oprit Boulevard Sulawesi Utara.

“Kemudian juga untuk preservasi dan penggantian jembatan diantaranya Jembatan Olor Gedang di NTB, Kr. Baro di Aceh, Tano Ponggol di Sumut, Muaro Sako di Sumbar, S. Singgalan di Riau, Sei Tebat di Jambi, Cipamuruyan di Jabar, Ruas Yetti–Senggi–Mamberamo di Papua, Bts Kota Wamena-Piramid-Tiom di Papua,” kata Hedy sebagaimana dikutip dari Kompas.com pada Minggu (20/2/2022).

Selain pembangunan jembatan, alokasi anggaran sebesar Rp 21,8 triliun akan digunakan untuk pembangunan jalan nasional sepanjang 354 kilometer beserta preservasi atau peningkatan kualitas jalan nasional. Ruas jalan yang akan dibangun diantaranya adalah Geumpang–Pameue di Aceh, Pansela Jawa di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur, Planjan-Baron–Tepus di DIY, Siding/Seluas–Sekayang/Entikong di Kalimantan Barat, Long Pahangai–Long Boh dan Long Bagun-Tering di Kalimantan Timur. Selanjutnya adalah ruas jalan Rasau-Jasa-Bts. Negara di Kalimantan Barat, Manado Outer Ring Road III di Sulawesi Utara, Lingkar Kendari di Sulawesi Utara dan Mamberamo–Elelim di Papua.

Lebih lanjut, juga dibangun Jalan Akses Jembatan Holtekamp dan Towe Hitam–Oksibil di Papua. Ini dilakukan sebagai bentuk penanganan mendesak dan tanggap darurat terhadap longsoran poros Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone. Kemudian di tahun ini, terdapat pembangunan Flyover Kopo di Jawa Barat dan Flyover Patih Galung di Sumatera Selatan sepanjang 1.072 meter dengan alokasi dana sebesar Rp 0,2 triliun. “Juga dialokasikan untuk dukungan pembangunan 9,2 kilometer jalan tol sebesar Rp 4,6 Triliun, yakni pada Tol Serang–Panimbang dan Tol Semarang–Demak. Sedangkan untuk program Padat Karya di tahun 2022 sebesar Rp 4 ,5 triliun dengan target menyerap 55.695 tenaga kerja di seluruh Indonesia,” imbuh Hedy. (KS04)