Batam, Keprisatu.com – Kurma Israel secara resmi diberi label haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Jangan lagi menjual produk-produk Israel, termasuk kurma. Kurma itu sebenarnya halal, enak. Saya juga pecinta kurma. Halal zatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualan itu untuk membunuhi warga Palestina,” ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarmoto di kantor MUI, seperti dikutip dari detikcom, Jakarta, Selasa (12/3/2024).
Dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina dijelaskan agar masyarakat tidak membeli produk yang terafiliasi dengan Israel.
“Makanan, minuman, semua produk Israel diboikot. Ini adalah salah satu bentuk tekanan yang bisa kita lakukan,” tuturnya.
Dengan memboikot produk-produknya, lanjut Sudarmoto, masyarakat bisa ikut memperlemah kekuatan Israel. Harapannya, agar Israel menghentikan agresinya di Gaza, Palestina.
Tidak sampai disitu, MUI juga memberikan imbauan kepada para penjual di Indonesia agar tidak menjual produk-produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel.
Begitu pula dengan Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad setuju dengan keputusan MUI untuk mengharamkan kurma Israel. Keputusan ini jadi bentuk sanksi terhadap kekejaman Israel di Palestina.
“Memboikot produk Israel merupakan salah satu sanksi yang bisa kita lakukan,” ujar Dadang, Minggu (10/3).
Negara Asal Impor Kurma Indonesia
Sumber : CNBC Indonesia
Menyantap kurma merupakan salah satu sunnah berbuka puasa, begitu pula ketika sahur. Tertuang dalam hadis, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mengonsumsi kurma sebagai hidangan berbuka puasa.
Kurma dipercaya sebagai sumber serat, potasium, dan kalsium yang kaya, kurma tidak hanya enak, tetapi juga merupakan cadangan perbaikan nutrisi.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kurma masuk ke dalam HS 08041000 (dates, fresh or dried) dan total impornya sebesar US$80,52 juta pada 2023. Sementara pada Januari 2024 sebesar US$13,65 juta.
Jika dilihat, Indonesia mengimpor kurma terbesar dari Mesir yakni sebesar US$23,03 juta atau sekitar 28,6% dari total impor HS 08041000.
Angka ini juga tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan data 2022 yang pada saat itu total impor kurma dari Mesir sebesar US$30,5 juta. (KS10)
