Beranda Batam Jam Legendaris Simpang Jam Disimpan di Museum Raja Ali Haji

Jam Legendaris Simpang Jam Disimpan di Museum Raja Ali Haji

Empat buah jam legendaris Simpang Jam saat diserahkan oleh pihak kontraktor ke Pemko Batam, melalui Disbudpar.
Empat buah jam legendaris Simpang Jam saat diserahkan oleh pihak kontraktor ke Pemko Batam, melalui Disbudpar.

Keprisatu.com – Sebagian besar warga Batam sudah pasti mengetahui nama Simpang Jam. Hal ini ditandai dengan adanya sebuah tugu yang di bagian atasnya terdapat 4 buah jam berukuran cukup besar.

Namun, sering pembangunan Kota Batam, Tugu Jam tersebut terpaksa dirubuhkan karena pembangunan fly over Laluan Madani. Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus menelusuri keberadaan empat buah jam yang berada di tugu tersebut.
“Tugu jam itu sudah dibongkar karena pembangunan fly over. Kami mencari keberadaan jam itu. Alhamdulillah, sekarang 4 buah jam ini sudah kami amankan,” kata Ardi sapaan akrabnya, kemarin.
Selama ini, sambungnya, 4 buah jam tersebut berada di kontraktor yang mengerjakan pembangunan fly over,  yakni PT PP (Persero) Tbk. Kata Ardi, 4 buah jam yang sudah berada di tangan Disbudpar Batam akan diletakkan di Museum Raja Ali Haji.
Ardi mengatakan, di museum kebanggan Batam tersebut, ada beragam kategori benda peninggalan sejarah. Salah satunya, Kategori Infrastruktur Batam, yang akan disandingkan dengan benda-benda lain peninggalan sejarah kejayaan Melayu dan sebagainya. Adapun, segmen infrastruktur ini akan menceritakan bagaimana Batam yang dulunya kota administratif, hingga menjadi kota seperti sekarang ini.
“Ini upaya kita mengabadikan Batam dulu dan kini. Salah satunya melalui jam yang berada di Simpang Jam,” kata mantan Kabag Humas Batam ini.
Ia menilai, jam tersebut sangat dikenal di kalangan warga Batam. Ia berharap, jam ini nantinya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Batam untuk mengunjungi museum yang berada di Dataran Engku Putri tersebut.
“Kita masih terus mengumpulkan barang-barang bersejarah di Batam,” ujarnya.
Ardi mengaku, museum bekas Astaka MTQ itu masih terus diperbaiki dan dalam waktu dekat akan diresmikan dan dibuka untuk umum. Selain itu, beberapa koleksi masih dalam pengumpulan oleh tim.
“Rencana kita buka Desember. Tapi, beberapa rombongan dan pengunjung sudah ada yang melihat-lihat isi museum,” kata dia.(ks10)
Editor : Aini