Beranda Internasional Istana Arab Saudi Sampaikan Kabar Mengejutkan soal Kesehatan Raja Salman

Istana Arab Saudi Sampaikan Kabar Mengejutkan soal Kesehatan Raja Salman

83
0
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Jakarta, Keprisatu.com –  Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menjalani perawatan medis di rumah sakit spesialis yang berada di Jeddah.

Melansir dari kantor berita resmi Arab Saudi, SPA, Istana Kerajaan menyampaikan Raja Salman harus menjalani serangkaian tes kesehatan.

Pihak Istana juga memohon doa untuk kesehatan dan kebugaran Raja Salman.

“Semoga Tuhan menjaga Penjaga Dua Masjid Suci, dan semoga Raja menikmati kesehatan dan kesejahteraan,” demikian bunyi pernyataan Istana Kerajaan dilansir Nesiatimes.

Berdasarkan laporan resmi, Raja Salman masuk Rumah Sakit Spesialis King Faisal di pesisir Jeddah pada Sabtu (7/5/2022) untuk melakukan beberapa pemeriksaan medis.

Sebenarnya, jarang bagi Istana Kerajaan Arab Saudi untuk mengumumkan kondisi kesehatan raja berusia 86 tahun tersebut.

Secara umum, Kerajaan selalu berusaha memadamkan spekulasi atas kesehatan raja yang telah memerintah pengekspor minyak utama dan ekonomi terbesar dunia Arab sejak 2015.

Pada tahun 2017 silam, Arab Saudi menolak spekulasi bahwa Raja Salman berencana turun tahta demi putranya, Putra Mahkota Mohammad bin Salman.

Adapun putra Raja Salman itu saat ini menjadi penguasa de facto kerajaan dan melaksanakan pemerintahan dan pengambilan kebijakan sehari-hari.

Sementara itu, Raja Salman juga dilaporkan pernah menjalani operasi pengangkatan kantong empedu pada tahun 2020 lalu.

Pada bulan Maret 2022 lalu, ia juga dirawat di rumah sakit, dengan gambaran dari media pemerintah sebagai “tes medis yang berhasil” dan mengganti baterai alat pacu jantungnya.

Di bawah kepemimpinan Raja Salman, Arab Saudi telah meluncurkan reformasi ekonomi yang ambisius.

Selain itu, Arab Saudi juga telah mempersiapkan diri memasuki era pascaminyak dan memberikan lebih banyak hak kepada perempuan.

Hal itu, sembari mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih tegas termasuk dalam memasuki perang di negara tetangga Yaman. (*)