Beranda Internasional Israel Luncurkan Serangan ke Jalur Gaza, 24 Orang Meninggal Termasuk 6 Anak

Israel Luncurkan Serangan ke Jalur Gaza, 24 Orang Meninggal Termasuk 6 Anak

 

Serangan roket Israel hantam pemukiman di Jalur Gaza/Foto: (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

 

Batam, Keprisatu.com – Setidaknya 24 orang, termasuk 6 anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, dalam dua hari hingga Sabtu (6/8).
Kementerian Kesehatan Jalur Gaza mengonfirmasi laporan ini. Mereka juga mencatat 203 orang terluka akibat gempuran Israel.

Berdasarkan catatan Palestina, para anak yang tewas tersebut merupakan korban serangan udara Israel di Jabalia. Namun, Israel membantah pasukan mereka melancarkan serangan di daerah itu.

“Pasukan keamanan Israel tidak menyerang Jabalia dalam beberapa jam belakangan. Insiden ini justru terbukti akibat salah tembak roket yang dilakukan Jihadi Islam,” demikian pernyataan pemerintah Israel yang dikutip AFP.

Palestina Tembak Roket ke Israel, Sirene Meraung di Tel Aviv
Saling gempur ini bermula pada Jumat (5/8), ketika Israel melancarkan serangan udara sebagai upaya pencegahan. Menurut mereka, kelompok Jihad Islam tengah menyusun rencana untuk menyerang Israel.

Setidaknya 15 orang tewas akibat serangan Israel tersebut, salah satunya anak perempuan berusia lima tahun. Sementara itu, 55 warga Palestina lainnya juga terluka.

Tak tinggal diam, Jihad Islam lantas membalas dengan menembakkan lebih dari 100 roket ke arah Israel. Namun, tak ada korban dalam serangan ini.

Israel menyatakan bahwa mereka akan terus menggempur. Serangan itu bahkan bisa bertahan sampai sepekan ke depan.

“[Pasukan] bersiap untuk operasi bertahan hingga sepekan,” ujar seorang juru bicara militer Israel kepada AFP, Sabtu (6/8).

Jubir itu kemudian mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada perundingan damai antara Israel dan Hamas. Sumber kelompok milisi Jihad Islam di Palestina juga menegaskan tak akan ada gencatan senjata dalam waktu dekat.

“Untuk gerakan kami, fokusnya di medan perang,” ujar sumber tersebut.

Meski demikian, profesor ilmu politik Universitas Al-Azhar di Jalur Gaza, Jamal al-Fadi, menganggap perang ini akan berakhir “dalam hitungan hari.”

“Jihad Islam menanggapi [serangan] dengan sangat terbatas demi mencegah penjajah [Israel] memperkuat serangan udaranya,” tutur Fadi.

KS10

Sumber: cnnindonesia.com