Beranda Politik Ismeth dan Isdianto Berebut Dukungan PKS-Demokrat

Ismeth dan Isdianto Berebut Dukungan PKS-Demokrat

145
0

Ismeth awalnya santer maju bersama Bupati Meranti yang juga Ketua DPW PAN Riau Irwan Nasir, lewat jalur perseorangan. Namun hingga batas akir penyerahan, 20 Februari 2020, bakal paslon yang diprediksi bakal menjadi lawan tangguh bagi paslon lain ini tak kunjung menyerahkan 122.943 dukungan sebagai syarat minimal maju jalur perseorangan.

Gagal di jalur perseorangan, pasangan ini lalu membidik jalur partai politik. PKS dikabarkan siap mengusung Ismeth-Irwan Nasir sebagai paslon di Pilgub Kepri. Pasangan ini juga menjalin komunikasi dengan PKS, Hanura, PAN, dan PPP. Namun belum sempat berpasangan, keduanya bubar, kabarnya dipicu mundurnya Irwan Nasir. Ismeth kemudian disodorkan pasangan pengganti, anggota DPD RI dapil Kepri Darma Setiawan, namun tidak jadi.

Perjalanan berliku menuju Pilgub Kepri juga dialami Isdianto. Plt Gubernur Kepri ini awalnya diharapkan bisa berpasangan dan menjadi pendamping Soerya Respationo, maju dari PDIP di Pilgub Kepri.

Harapan itu ambyar setelah Isdianto hengkang dan memilih meninggalkan Soerya. Iming-iming partai lain yang menjadikan Isdianto sebagai calon Gubernur dan kabar hilangnya nama Isdianto direkomendasikan ke DPP PDIP disinyalir jadi pemicu.

Di saat yang sama, di sejumlah ruas jalan di Batam marak spanduk mengatasnamakan dukungan warga Kota Batam untuk Isdianto-Marlin Agustina sebagai bakal paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. Marlin adalah istri Walikota Batam yang juga Ketua Partai Nasdem Kepri, Rudi.

Kini, ganti Isdianto yang ditinggalkan calon pendamping. Diduga karena tak kunjung mendapatkan dukungan partai lain, Nasdem akhirnya menyandingkan Marlin dengan Ansar yang didukung oleh Partai Golkar.

Partai lain yang memberikan sinyal mendukung Isdianto adalah Partai Hanura, yang telah mengeluarkan surat tugas kepada Isdianto sebagai Cagub Hanura. Namun, menurut Sekretaris Hanura Provinsi Kepri Uba Ingan Sigalingging, surat itu hanya sebatas penugasan, bukan dukungan atau rekomendasi dari DPP Partai Hanura kepada Isdianto.

“Surat itu sifatnya penugasan, untuk mencari pendamping dan membangun koalisi partai,” katanya. (zak)