Akibatnya, berbagai sektor terkena imbas terhentinya aktivitas masyarakat. Tidak terkecuali sektor ekonomi yang mengalami dampak cukup parah akibat pandemi Covid-19. Bukan hanya dalam skala makro, tetapi juga sektor mikro, termasuk para pedagang kecil dan pelaku UMKM.
Berdasarkan hasil survei rata-rata di Kelurahan TanjungUban Utara, UMKM mengalami penurunan omset harian akibat dari wabah ini. Hal ini tentunya menjadi pukulan keras bagi para pelaku usaha karena di saat krisis seperti ini, pemasukan mereka berkurang signifikan. Sementara mereka harus terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Atas dasar itu, Tim Pengabdian Universitas Riau (UNRI) mengambil langkah inovasi agar para pelaku UMKM tetap bertahan semasa pandemi. Sehingga mereka tidak terus mengalami keterpurukan dalam sektor ekonomi. Inovasi itu diwujudkan oleh Tim Pengabdian UNRI melalui Digital Marketing untuk para pelaku UMKM.
Strategi ini diterapkan dengan pemasaran yang dilakukan secara digital, khususnya lewat sosial media. Dengan strategi ini, pemasaran yang dijangkau akan lebih luas daripada sebelumnya. Informasi tentang produk akan sampai kepada konsumen tanpa harus datang ke warung UMKM.
Tim Pengabdian UNRI telah menginovasikan pemasaran ini ke salah satu UMKM kuliner otak-otak di Kelurahan TanjungUban Utara, Kabupaten Bintan. Selama masa pemasaran digital yang dilakukan oleh Tim KKN Unri dan UMKM tersebut, dalam 4 hari omset pemasukan hampir mencapai Rp 3 juta. Hal ini tentunya merupakan peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan sebelumnya. Dan ini bisa menjadi cara agar UMKM lain dapat bertahan selama masa pandemi. (r/YK)
Editor : zaki