Beranda Kesehatan Ibu Hamil Ingin Berpuasa, Boleh Atau Tidak ? Simak Penjelasan Berikut Ini

Ibu Hamil Ingin Berpuasa, Boleh Atau Tidak ? Simak Penjelasan Berikut Ini

111
0
Ilustrasi Ibu Hamil

Batam, keprisatu.com – Ibu hamil alias bumil sebenarnya tidak memiliki kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadan. Namun, selalu ada keinginan untuk menjalankan ibadah puasa agar menyambut hari kemenangan dengan lebih mantap.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Klinik Bamed, Muhammad Fadli mengatakan bahwa ibu hamil boleh-boleh saja jika ingin berpuasa.

“Selama ibu dan kandungannya dinyatakan sehat oleh dokter, ibu hamil boleh puasa, asal sahur dan berbuka memenuhi kebutuhan nutrisinya,” kata Fadli dalam temu media bersama Bamed, Kamis (31/3).

Hanya saja, lanjut dia, sebagian bumil masih merasa cemas dan dihantui pertanyaan mengenai dampak puasa terhadap perkembangan janin.

Fadli menepis kecemasan-kecemasan tersebut. Dia mengatakan bahwa sejumlah riset yang sudah ada menemukan bahwa puasa tidak membawa dampak negatif, baik pada ibu dan bayi.

Riset pada 2010 menemukan, pada ibu yang sehat dengan nutrisi cukup, berpuasa tidak berdampak pada pertumbuhan janin maupun waktu kelahiran bayi. Namun, ada risiko 1,5 kali lipat lebih tinggi bayi akan lahir lebih kecil jika puasa dilakukan saat kehamilan di trimester satu (di bawah 14 minggu).

Kemudian meta analisis pada 2018 menyebut, berat badan bayi tidak terpengaruh aktivitas puasa. Dalam riset pada 2019, puasa di trimester dua (14-26 minggu) mampu menurunkan risiko ibu terkena diabetes gestasional.

Pada intinya, Fadli mengatakan, trimester satu menjadi masa-masa krusial bagi perkembangan janin.

“Trimester satu itu yang krusial ya dalam perkembangan janin. Ini juga masa kehamilan paling enggak nyaman karena ibu mual, muntah, bisa pendarahan juga,” jelas Fadli.

Fadli menambahkan, ibu hamil boleh berpuasa asal memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Kecukupan asupan cairan, selama berbuka dan sahur harus cukup minum. Dalam sehari, bumil harus bisa memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 2-2,5 liter. Kekurangan cairan pada ibu bisa berakibat kekurangan cairan ketuban dan memicu kontraksi.
2. Menu sahur sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks dan protein.
3. Hindari kafein dan makanan yang terlalu manis. Kafein akan memicu buang air kecil dan dehidrasi. Konsumsi makanan manis berlebihan akan menaikkan kadar gula darah dengan cepat, begitu pula saat gula darah turun akan berlangsung dengan cepat. Hal ini membuat ibu hamil akan cepat merasa lemas.
4. Terampil mengelola stres.
5. Aktivitas diusahakan di rumah saja. Keluar rumah hanya untuk keperluan mendesak.

Fadli pun berpesan agar ibu hamil tahu batasan, yang berarti mengenali tanda-tanda bahaya selama berpuasa dan segera mengambil tindak lanjut berupa pergi ke rumah sakit atau ke dokter kandungan.

Ada Beberapa Hal Yang Harus di Perhatikan Ibu Hamil Jika Ingin Berpuasa/ Foto: iStockphoto

Berikut tanda-tanda bahaya yang patut dikenali dan diwaspadai ibu hamil:

1. Pendarahan pada vagina;
2. Timbul tanda dehidrasi berat antara lain buang air kecil jarang, volume urine sedikit, dan berwarna pekat.

Fadli menyarankan ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa untuk melakukan cek dan konsultasi dokter terlebih dahulu. Ketahui kondisi kehamilan sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Selain itu, lakukan juga pengecekan di pertengahan bulan.

“Saran saya, kalau memutuskan puasa, di pertengahan bulan, lakukan cek antenatal untuk mengetahui kesejahteraan janin. Cek berat badan, cek air ketuban, biasanya ada marker-marker yang dimiliki dokter,” katanya.

Sumber: cnnindonesia.com