
Batam, Keprisatu.com –Musyawarah Provinsi (Musprov) Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Kepulauan Riau berlangsung di Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Batam, Sabtu (25/10/2025), dengan suasana penuh keakraban antaralumni Menwa dari berbagai daerah di Kepri.
Musprov turut dihadiri Ketua IARMI Kepri periode sebelumnya Razaki Persada, para pengurus Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) IARMI se-Kepri, serta sejumlah tokoh dan pejabat daerah. Di antaranya Anggota DPD RI Ria Saptarika, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Letkol Marinir Eddy Effendi, dan Koordinator Batam Badan Gizi Nasional (BGN) Defri Frenaldi.
Selain itu, hadir pula Mayor CKE Tidar Arga Lisa mewakili Dandim 0316 Batam, perwakilan Danlanud, serta Sekretaris Badan Kesbangpol Kepri Aludin Andi. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan dukungan luas terhadap peran IARMI dalam penguatan semangat bela negara dan partisipasi sosial di daerah.
Musprov kali ini tidak hanya berfokus pada agenda pemilihan ketua, tetapi juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan sosial dan edukatif. Di antaranya penyerahan bantuan sosial berupa paket sembako, seminar nasional bertema “Optimalisasi Program Makan Bergizi Gratis untuk Ketahanan Nasional”, serta latihan menembak bersama di Lapangan Tembak Polresta Barelang.
Dalam seminar tersebut, Dr. Fendi Hidayat memaparkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu prioritas nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus memperkuat ketahanan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.
Menurut Fendi, urgensi program ini didasari oleh masih rendahnya angka partisipasi pendidikan dan menurunnya hasil tes PISA Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. Kondisi ini menandakan perlunya intervensi gizi bagi anak-anak sekolah untuk memperbaiki konsentrasi belajar dan daya saing generasi muda.
Ia menjelaskan, MBG juga memiliki dimensi geopolitik yang kuat karena memperkuat kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap pasar global. Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, Indonesia dapat memperkokoh posisinya dalam rantai pasok pangan Asia Tenggara di tengah ancaman perubahan iklim dan fluktuasi ekonomi dunia.
Fendi menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan elemen penting dalam ketahanan nasional. Negara dengan distribusi dan ketersediaan pangan yang kuat akan lebih tahan terhadap tekanan eksternal dan gejolak global, termasuk krisis ekonomi maupun politik internasional.
Musprov IARMI Kepri 2025 menjadi momentum penting bagi konsolidasi para alumni Menwa di daerah untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan dan kemandirian bangsa.
Anggaran Program MBG di Kepri Tembus Rp131 Miliar Per Bulan, Baru Layani 52 Persen Penerima Manfaat

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah melayani sekitar 52 persen dari total 516.149 penerima manfaat. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) per 19 Oktober 2025, terdapat 131 dapur layanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi di wilayah Kepri.
Total anggaran yang dikelola untuk menjalankan program ini mencapai Rp131 miliar setiap bulan, dengan alokasi rata-rata Rp1 miliar per dapur SPPG.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Wilayah Kota Batam BGN, Defri Frenaldi, dalam Seminar Nasional bertema “Optimalisasi Program Makan Bergizi Gratis untuk Ketahanan Nasional” yang menjadi bagian dari Musyawarah Provinsi Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (Musprov IARMI) Kepri di Kanpora Batam, Sabtu (25/10/2025).
“Satu SPPG dalam satu bulan mengelola anggaran Rp1 miliar. Ini bahkan melampaui Dana Desa yang satu tahun sebesar Rp1 miliar,” ujar Defri.
Perputaran Dana dan Dampak Ekonomi
Defri menjelaskan, dari total anggaran Rp131 miliar tersebut, 80 persen digunakan untuk belanja bahan makanan. Sementara 20 persen sisanya untuk biaya operasional, seperti listrik, air, alat tulis kantor, dan lainnya.
“Artinya, dari Rp131 miliar itu, sekitar Rp104 miliar berputar di ekonomi lokal melalui koperasi, perusahaan, Bumdes, dan penyedia bahan baku lainnya,” jelasnya.
Program MBG, jelas Defri, juga memiliki dampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja di daerah.
Setiap dapur SPPG mempekerjakan 30 hingga 47 orang. Dengan 131 dapur aktif, saat ini sudah terdapat sekitar 3.935 tenaga kerja yang terserap di seluruh Kepri.
Selain itu, program MBG telah menjangkau 388.523 anak, atau sekitar 52 persen dari target penerima manfaat. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya dapur layanan.
“Masih ada sekitar 48 persen yang belum terlayani. Artinya nanti kita akan punya sekitar 250 dapur SPPG di Kepri, dengan potensi dana yang berputar mencapai Rp250 miliar per bulan,” tutur Defri.
Lebih jauh, Defri menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar kebijakan sosial, tetapi juga bagian dari strategi ketahanan nasional.
Menurutnya, ketahanan nasional bukan hanya tanggung jawab TNI, melainkan seluruh elemen bangsa dalam konsep Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata).
“Ketahanan nasional bukan semata pertahanan militer, tetapi juga mencakup pertahanan non-militer, termasuk ketahanan gizi,” ujarnya.
Defri menilai, dengan gizi yang baik, masyarakat akan memiliki daya tahan fisik, mental, dan sosial yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan—baik dari dalam maupun luar negeri.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam pemerintahan 2024–2029. Program ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun bangsa dari fondasi paling dasar: kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
(KS03)
Editor : Tedjo



