Keprisatu.com – Perhimpunan Agung Zuriat dan Kerabat Kerajaan Riau Lingga , mengelar acara penganugrahan Dato’ Perdaana Lela Mahkota kepada H.Muhammad Rudi Walikota Batam, Dato’ Wira Indera Puteri Kepada Hj.Marlin Agustina, Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Sabtu 27/11/2021.
Perhimpunan Agung Zuriat dan Kerabat Riau Lingga,mengelar acara Majelis penabalan yang dipetuan Besar dan dipetuan Muda serta pendadbir yang bertepatan pada 27 November 2021M, 22 Rabiul Akhir 1443 , pada pukul 10 :30 WIB sampai dengan selesai di Balai Adat Indera Perkasa Pulau Penyengat, Presiden Rusydiah Cendikiawan Riau – Lingga dan sekali gus ketua panitia.
Selain H.Muhammad Rudi dan Hj.Marlin Agustina dianugrahkan sebagai Dato’ Perdana Lela Mahkota dan Hj.Marlin Agustina sebagai Wira Indera Puteri, sekaligus penganugrahan Gelar Kebesaran Adat Diraja Kesultanan Riau – Lingga adapun penerima anugrah adalah :
1. Alm.Drs.H.Muhammad Sani
2. Dato’ Perdana Rida K Liamsi
3. Hj.Marlin Agustina
4. H.Muhammad Rudi
5. Hj.Rahma
6.H.Dharma Setiawan.
Dianugrahkan Keturunan Sultan Mahmud Riayat Syah, Pahlawan Nasional Gerilya laut RI, Putra Tengku Husien Saleh Damnah yang dipetuan Besar yang telah mangkat ,digantikan anak laki – laki tertuanya yaitu Putra Tengku Husien Saleh Damnah, jelas Presiden Rusyiah Cendekiawan Riau – Lingga.
“Untuk undangan para tamu dari luar negara seperti Malaysia dan Singapura tidak dapat hadir kerena kondisi Pandemi Covid – 19, kalau tidak mereka selalu hadir Zuriat Kesultanan Riau – Lingga,” jelas Rusydiah .
Kesultanan Lingga atau Kesultanan Riau – Lingga adalah satu Kerajaan Islam yang didirikan di Pulau Lingga. Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah Kesultanan Johor Riau atas perjanjian yang disetujui oleh Britania Raya dan Hindia Belanda,Pendirinya adalah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah.
Wilayah Kesultanan Lingga mencakup provinsi Kepulauan Riau, Pusat Pemerintahan Kesultanan Lingga awalnya berada di Tanjung Pinang. Tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga. Kesultanan ini berperan dalam pengembangan Bahasa Melayu Riau sebagai bahasa standar yang kemudian ditetapkan sebagai Bahasa Indonesia. (Ks05).
Editor : Tedjo