Beranda Kepri Harga Sembako Diduga Di-mark up, Begini Kata Pejabat Disperindag Tanjungpinang

Harga Sembako Diduga Di-mark up, Begini Kata Pejabat Disperindag Tanjungpinang

Ilustrasi
Ilustrasi

Keprisatu.com – Program sembako murah yang dihelat Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menuai polemik di tengah masyarakat.

Warga menilai paket sembako murah yang dijual Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tanjungpinang sebesar Rp 60 ribu terlalu mahal.

Paket sembako itu berisikan gula pasir dua kilogram, tepung terigu dua kilogram, minyak goreng satu liter dan telur ayam 30 butir, dimana harga sebelum disubsidi Rp 123 ribu.

Kabid Distabilisasi Disperindag Kota Tanjungpinang Abdullah mengatakan, paket sembako itu mahal karena saat penetapan harga adanya kenaikan harga gula pada saat itu.

“Kondisi gula waktu itu naik, penetapan harganya pertengahan April,” kata Abdullah, Selasa (5/5/2020).

Mengenai kedatangan Satreskrim Polres Tanjungpinang ke kantornya, kata Abdullah, bahwa tim Tipikor melakukan pengecekan data administrasi mulai harga sembako dan jumlah yang dibagikan ke masyarakat.

“Mereka melakukan pengecekan administrasi, saya kalau masalah diperiksa sudah 28 tahun menghadapinya, jadi setahun lagi pensiun,” sebutnya.

Ia menjelaskan, paket sembako itu jumlah keseluruhannya ada sebanyak 12.696 paket dan pendistribusiannya melalui lurah.

Sumber: batamnews