Batam, Keprisatu.com – Kepala BP Batam secara resmi membuka pagelaran Industri Maritim terbesar di Indonesia, yaitu “5th Indonesia Marine & Offshore Expo (IMOX) 2022 dengan mengusung tema “Arah Industri Kemaritiman Indonesia Kedepannya”. Kegiatan dilaksanakan 3 hari, dari tanggal 3-5 Agustus 2022.
Event IMOX 2022 baru dihelat tahun ini, tertunda 2 tahun akibat pandemi Covid-19, maka pada tahun 2022, kegiatan expo maritim bisa dihelat, tentunya tahun ini menjadi tahun yang diharapkan untuk kebangkitan ekonomi di seluruh sektor terkhusus sektor Maritim.
Pantauan Keprisatu.com di Radisson Convention Centre, tempat dilaksanakan Event, hari terakhir IMOX 2022, jumlah pengunjung cukup ramai, berbagai kalangan hadir, baik dari pengusaha, ahli, hingga Mahasiswa, turut hadir dalam IMOX 2022.
Alasan Event IMOX 2022 dihelat di Kota Batam
Provinsi Kepri sendiri merupakan provinsi yang dikelilingi hampir 90% oleh laut, maka tidak ayal, pertumbuhan industri perkapalan di kota Batam khususnya cukup tinggi. Kepala BP Batam sebut, bahwa dengan adanya pameran ini, ia mendukung demi menggeliatnya investasi di kota Batam.
IMOX merupakan program regular pameran kemaritiman berskala internasional yang diselenggarakan di bawah Fireworks Trade Media Group (Fireworks Group).
Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk mengatakan bahwa, Batam merupakan salah satu basis unggulan industri Marine dan Offshore terbesar di Indonesia.
Namun, selama beberapa tahun terakhir, sektor industri tersebut dihantam badai krisis ekonomi global dan diperparah oleh pandemi yang membuat beberapa perusahaan terganggu.
“Maka dari itu, kita perlu bersatu padu untuk mengembalikan zaman keemasan industri shipyard, marine, dan offshore sehingga Batam dapat kembali menjadi lampu pijar yang terus menyala menerangi negeri ini,” ujar Jadi.
“Ibaratnya matahari tenggelam atau sunset. Nah, dengan momentum (Pameran IMOX 2022) ini matahari terbit, sunrise lagi,” tambahnya.
Pameran ini dihadiri lebih dari 100 perusahaan dari 15 negara, diantaranya Malaysia, Singapura, Vietnam, Cina, Korea, India, Inggris dan Perancis. Diperkirakan, jumlah pengunjung yang akan hadir menyentuh 2.000 orang para ahli dan profesional dari industri tersebut.
Editor: Fajri Ramadhan/KS10