Natuna, Keprisatu.com – Semangat untuk menggairahkan ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Natuna mengembangkan sektor pariwisata, tepatnya di Taman Bumi Gunung Ranai.
Pemkab Natuna mengucurkan dana alokasi khusus Rp1 Miliar, seiring dengan redanya pandemi Covid-19 diharapkan mampu meningkatkan pariwisata Natuna yang lama lesu.
Kepala Dinas Pariwisata Natuna Hardinansyah, Minggu (26/2/2023), mengatakan, wisata Gunung Ranai amat berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi unggulan di kabupaten tersebut. Di Gunung Ranai terdapat air terjun, hutan gaharu, dan juga monyet endemik Natuna yang disebut kekah.
”Anggaran Rp 1 miliar itu akan kami gunakan untuk menyiapkan lokasi parkir, membangun loket dan gerbang, serta fasilitas mandi-cuci-kakus. Terkait rencana pembangunan untuk kepentingan wisata itu, kami sudah mengantongi izin dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Kepri,” kata Hardinansyah saat dihubungi.
Gunung Ranai merupakan salah satu dari sembilan destinasi wisata di Geopark atau Taman Bumi Nasional Natuna. Saat ini, Taman Bumi Natuna tengah diusulkan kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk diakui menjadi taman bumi dunia.
”Soal daya tarik destinasi, Natuna tidak kalah dengan daerah lain. Namun, kunjungan wisatawan ke Natuna masih rendah karena biaya transportasi yang mahal,” ujar Hardinansyah.
Sepanjang 2022, kunjungan wisatawan ke Natuna tercatat sekitar 20.000 orang. Angka itu telah mendekati jumlah kunjungan pada waktu normal sebelum pandemi Covid-19 yang rata-rata per tahun lebih kurang 30.000 orang.
Menurut dia, kendala utama pengembangan pariwisata Natuna adalah persoalan aksesibilitas. Harga tiket pesawat terlampau mahal, sedangkan angkutan laut tidak banyak dan kerap molor akibat faktor cuaca.
Harga tiket pesawat Batam ke Natuna sekitar Rp 2,5 juta. Jarak tempuh Batam ke Natuna hampir sama dengan jarak Jakarta ke Bangka Belitung. Namun, harga tiket pesawat dari Jakarta ke Bangka hanya sekitar Rp 800.000.
”Melihat harga tersebut, tentu wisatawan lebih memilih pergi ke Pulau Bangka. Tiket Batam ke Natuna bisa untuk beli tiga tiket dari Jakarta ke Bangka,” ucap Hardinansyah.
Persoalan tingginya harga tiket rute Batam-Natuna telah dikeluhkan warga sejak medio 2022. Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Natuna Marzuki menilai, mahalnya harga tiket pesawat itu disebabkan hanya ada dua maskapai yang melayani rute tersebut.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Natuna Kiki Firdaus mengatakan, harga tiket bukan penyebab tunggal lesunya wisata di Natuna. Ia mengatakan, pemerintah harus cerdik menyiasati kendala biaya transportasi yang mahal itu.
”Biaya transportasi ke Labuan Bajo atau Raja Ampat juga mahal, tetapi tetap banyak wisatawan yang datang. Asal destinasinya menarik dan pelayanannya bagus, wisatawan pasti datang walaupun biayanya tinggi,” ucap Kiki. (*)
Sumber: kompas.id