Batam, Keprisatu.com – Kepemimpinan ex-officio di BP Batam saat ini sudah berjalan baik. Bahkan ex-officio di BP Batam ini justru perlu dipertahankan untuk memastikan kelangsungan pembangunan.
Justru skema ini masih relevan dan efektif dalam mendukung pembangunan di Batam. Jika model ini dihapuskan, akan ada risiko proses pembangunan harus dimulai kembali dari awal.
Hal ini ditegaskan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo Kepri) Kepri, Stanly Rocky, SH., MH .
“Kami (Apindo Kepri) melihat penggabungan BP Batam dan Pemerintah Kota sudah sangat bagus. Walaupun ada kekurangan seperti kebutuhan air bersih, listrik, dan lain-lain, tetapi masalah-masalah pokok lainnya telah diselesaikan dengan baik,” kata Stanly sebagaimanan dikutip dari TribunBatam.id.
Terlepas dari pro kontra, Stanley menilai pembangunan di Batam harus terus dilanjutkan. Dengan kekuatan anggaran dari Pemko dan BP Batam , akan sangat menjadi penentu percepatan pembangunan di Batam.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemimpin baru nantinya fokus melanjutkan pekerjaan yang sudah ada alih-alih memulai dari awal.
Ia menilai jika ex-officio dihapuskan, maka prosesnya harus dimulai dari nol lagi. Ini akan memakan waktu lebih lama, bahkan bisa memunculkan masalah baru.
Stanly menilai bahwa perubahan struktur justru dapat menghambat percepatan pembangunan yang telah berjalan. Menurutnya, model kepemimpinan ex-officio adalah opsi terbaik untuk saat ini.
“Daripada fokus pada perubahan struktur, lebih baik kita fokus pada percepatan pembangunan. Apalagi sekarang Batam sudah menjadi magnet bagi investor,” katanya.
Dukungan terhadap model ex-officio dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pembangunan dan kepercayaan investor.
Dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada, keputusan mengenai siapa yang akan memimpin BP Batam ke depan menjadi isu krusial.
Keputusan tersebut tidak hanya akan menentukan arah kebijakan, tetapi juga masa depan perekonomian Batam sebagai kawasan strategis. (KS03)
Editor : Tddjo